Eksekusi Lahan Pertanian
Kab Kediri, Bhirawa
Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Kediri mengeksekusi sepuluh (10) obyek sengketa yang berada di Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Dalam eksekusi tersebut tidak ada perlawanan dari keluarga tergugat, Selasa (8/11).
Sepuluh obyek sengketa tersebut berupa dua rumah dan delapan lahan pertanian. Dalam eksekusi meskipun tidak ada perlawanan namun sempat terganggu, sebab ketika mengeksekusi rumah tergugat mengunci rumahnya, akhirnya petugas mencongkel pintu pagar dan rumah.
Kuasa Hukum Penggugat Bagus Siswanto dalam keteranganya mengatakan jika gugatan yang dilakukan. Oleh kliennya tersebut sejak 2011 lalu. ” Sengketa sudah sejak 2011 dan tergugat juga telah melakukan banding dan kalah,” kata Bagus saat di lokasi eksekusi, Selasa (08/11).
Lebih lanjut Bagus mengatakan jika tergugat mempunyai rencana untuk melakukan Peninjauan Kembali (PK), namun hal tersebut tentunya tak menghalangi langkah Pengadilan Negeri Kediri untuk melakukan. Eksekusi “Biarlah tergugat melakukan PK namun hal itu tentunya tak menghalangi eksekusi kami,” tutur Bagus.
Lebih lanjut, dia menjelaskan penggugat dalam sengketa lahan dan rumah ini adalah anak dari Narip Asyiah dan Musringah, ” Mereka berhak atas perolehan harta atas perkawinan, pengguagat ini adalah saudara almarhum,” terangnya.
Informasi yang dihimpun tergugat mempunyai rencana untuk melakukan Peninjauan Kembali (PK), namun hal tersebut tak menghalangi langkah Pengadilan Negeri Kediri untuk melakukan. Eksekusi. “Biarlah tergugat melakukan PK namun hal itu tentunya tak menghalangi eksekusi kami ” ujarnya.
Sementara, eksekusi dilakukan atas putusan mahkamah agung nomor 277 tahun 2014 yang telah memiliki kekuatan hukum tetap atau incrah. Pengadilan mengabulkan permohonan penggugat Suitianah dan Sri Wahyuni.
Penggugat berhasil mengalahkan 8 orang tergugatatas kepemilikan lahan seluas 8 hektardi kawasan tersebut. Sengketa lahan ini sendiriterjadi sejak 2011 lallu. [van]
