PNS, Polri dan TNI Jarang ke Perpus Tuban

Masyarakat yang bertandang dan menikmati buku-buku di Perpustakan Umum Kabupaten Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

Masyarakat yang bertandang dan menikmati buku-buku di Perpustakan Umum Kabupaten Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Minat baca masyarakat Tuban terpantau meningkat satu tahun terakhir, hal ini dapat terlihat dari jumlah kunungan masyarakat ke Perpustakaan umum, milik pemerintah yang berada di jalan Sunan Kalijaga Tuban, yang mana pada tahun 2015 kemarin, tercatat 38.202 orang pengunjung. “Jumlah kunjungan rata-rata 500 per hari, dan paling banyak hari libur Sabtu dan Minggu, tahun sebelumnya tidak sampai segitu,” kata Sumartiah salah satu staf layanan Perpustakaan Tuban (17/5).
Lebih lenjut diterangkan, dari jumlah rata-rata kunjungan setiap harinya, sekitar 55 persen adalah pelajar dan dan mahasiswa, sisanya adalah orang umum dan swasta. Dan teryata berdasarkan data pengunjung, kalangan yang paling jarang mengunjungi perpustakaan adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan juga TNI-Polri.
Secara rinci, data kunjungan tahun 2015 meliputi kalangan pelajar mencapai 20.308 orang, mahasiswa 8.839 orang, wiraswasta mencapai 3.928 orang, pekerjaan lain mencapai 2.825 orang, Pegawai Negeri Sipil 690 orang, dan TNI-Polri 256 orang dalam satu tahun.
“Paling banyak ya memang pelajar dan mahasiswa, apalagi pada bulan-bulan tertentu seperti ujian atau akhir tahun pendidikan, banyak mahasiswa yang datang pinjam buku atau mencari bahan referensi ke perpustakaan,” jelas Sumartiah.
Dikatakan pula, banyak faktor yang membuat pengunjung Perpustakaan Tuban lebih banyak dibandingkan dahulu. Selain tempat yang representatif, juga adanya beberapa program dan kegiatan yang sengaja dibuat pihak pelayanan perpustakaan. “Kita berharap Perpustakaan di Tuban semakin berkembang, sehingga bisa menarik minat baca masyarakat,” katanya.
Sementar itu, beberapa pengunjung berharap agar pihak pengelola perpustakan umum milik pemerintah ini selektif dalam menyediakan buku bacaan pada masyarakat, pasalnya banyak ditemukan buku-buku bacaan yang beraluan kiri yang dikuatirkan akan mempengarugi polapikir masyarakat.
“Bayak saya temukan buku-buku dan majalah yang selama ini hidup di NKRI tapi misi dalam buku atau majalah yang sodorkan, nantinya akan mendistorsikan sejarah dan keutuhan NKRI,” kata Harun Prastiyo yang juga pengurus KNPI Tuban. [hud]

Tags: