PNS Tulungagung Dites Urine Usai Apel Pagi

Para PNS yang telah dipilih untuk diperiksa menyerahkan sampel urine-nya pada petugas BBNK Tulungagung.

Para PNS yang telah dipilih untuk diperiksa menyerahkan sampel urine-nya pada petugas BBNK Tulungagung.

Tulungagung, Bhirawa
Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tulungagung, Senin (14/3), mendadak melakukan tes urine bagi PNS lingkup Pemkab Tulungagung. Tes urine dilakukan setelah upacara apel pagi yang dipimpin Wakil Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo MM di Kantor Pemkab Tulungagung.
Tes urine dimaksudkan untuk mengetahui apakah para PNS lingkup Pemkab Tulungagung ada yang mengonsumsi narkotika atau obat-obat terlarang lainnya. Karenanya dilakukan mendadak setelah berlangsungnya upacara apel pagi.
Maryoto Birowo mengatakan sebagai abdi negara para PNS harus memberi contoh keteladanan pada masyarakat. Jangan sampai mengonsumsi narkoba. Apalagi saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan pemberantasan narkoba.
“PNS harus memberi contoh pada masyarakat. Salah satunya tidak mengonsumsi narkoba yang jelas-jelas merusak mental bangsa dan masa depan bangsa,” paparnya.
Maryoto menandaskan bakal ada sanksi bagi PNS yang ketahuan mengonsumsi narkoba. Termasuk PNS yang hasilnya positif mengonsumsi ketika dilakukan tes urine kemarin. “Nanti dilihat dulu hasilnya,” katanya.
Sayangnya kemarin tidak semua PNS yang mengikuti upacara apel pagi dilakukan tes urin. Selain para kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), PNS yang belum mempunyai jabatan struktural atau dibawah jabatan kepala SKPD hanya dipilih secara sampling.
Beberapa PNS yang tidak dipilih untuk melakukan tes urine tentunya tidak dideteksi apakah mereka mengonsumsi narkoba atau tidak. Bahkan yang tidak ikut upacara apel pagi luput dari pemeriksaan urine.
“Kalau memang serius memberantas narkoba mengapa tidak sekalian seluruh PNS se-Pemkab Tulungagung dilakukan tes urine. Ini kan hanya di kantor sekretariat saja, sementara yang di dinas-dinas lainnya yang tidak kumpul di sekretariat belum. Apalagi yang disekretariat tidak semuanya juga,” papar seorang PNS yang tidak ikut terpilih dalam pemeriksaan urine.
Sampai akhir pemeriksaan urine berlangsung belum diketahui berapa banyak sampel urine yang dinyatakan positif atau negatif. Namun salah seorang anggota BNNK pada Bhirawa menyebutkan ada dua sampel urine yang belum bisa terdeteksi karena masih meragukan.
“Dua sampel itu akan diperiksa lebih lanjut. Ini karena dengan alat yang dibawa saat ini hasilnya meragukan. Belum bisa dipastikan apakah postif atau negatif. Sedang yang lainnya sudah bisa dipastikan negatif,” bebernya. [wed]

Tags: