PNS Tulungagung Mulai Perekaman Biometrik Sidik Jari

Arief Boediono

Tulungagung, Bhirawa
Sebagian PNS Pemkab Tulungagung, mulai melakukan perekaman data biometrik untuk alat presensi sidik jari dan pengenalan wajah. PNS yang pertama kali didata sidik jari dan wajahnya tersebut adalah PNS yang berdinas di Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Tulungagung.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Tulungagung, Drs Arief Boediono MSi, pada Bhirawa, Senin (8/4), mengungkapkan mulai kemarin sudah dilakukan pemasangan alat presensi sidik jari dan wajah di OPD (organisasi perangkat daerah). Selain juga sekaligus dilakukan perekaman biometrik sidik jari dan wajah pada PNS.
“Sesuai jadwal hari ini (kemarin) untuk yang pertama dilakukan pemasangan alat presensi dan juga perekaman biometrik PNS di Setda (Sekretariat Daerah). Setelah itu baru (OPD) yang lainnya,” ujarnya.
Menurut pria berkacama ini, untuk pemasangan alat presensi di Setda Kabupaten Tulungagung dilakukan di lima titik untuk delapan OPD. Sedang perekaman biometrik dilakukan pada masing-masing PNS.
“Nanti semua PNS direkam biometrik sidik jari dan wajahnya. Termasuk pula CPNS yang baru. Mereka juga akan direkam kendati belum mendapat tukin (tunjangan kinerja),” paparnya.
Menjawab pertanyaan, Arief Boediono, membeberkan untuk sementara ini bagi PNS guru SD belum bisa melakukan absensi sidik jari dan wajah di sekolah masing-masing. “Mereka nanti absen di UPTD Kecamatan,” terangnya.
Sebelumnya Kabid Dokumen Pengolahan Data dan Informasi BKD Kabupaten Tulungagung, Siti Baroroh, mengatakan untuk pemasangan alat presensi sidik jari dan wajah berbasis online itu akan berlangsung di 212 titik se-Kabupaten Tulungagung. “212 titik itu di Kantor-kantor OPD, kecamatan, UPT D serta di sekolah-sekolah SMP. Rencana vendor 20 hari kedepan sudah dapat terpasang semua se-kabupaten,” ujarnya.
Untuk pemasangan pertama, lanjut dia, adalah di Kantor Setda Kabupaten Tulungagung. Kemudian di Kantor BPKAD, Kantor Dinas PUPR dan Kantor Bappeda Kabupaten Tulungagung.
“Setelah nanti (alat presensi) terpasang semua akan dilakukan uji coba dan evaluasi. Apa bisa berjalan optimal atau tidak,” paparnya.
Siti Baroroh mengakui jika tidak semua sekolah dipasang alat presensi. Sementara ini hanya untuk SMP yang berada di daerah perkotaan atau kecamatan karena keterbatasan pengadaan alat. “Jika memang nanti ada anggarannya lagi bisa dipasang di sekolah yang belum-belum. Tetapi kalau belum ada bisa juga sekolah mengadakan sendiri alat presensi tersebut,” paparnya lagi. [wed]

Tags: