Poduksi Tahun 2022, BPBAP Situbondo Berhasil Lampaui Target

Kepala BPBAP Situbondo. Boyun Handoyo SPi, MSi,


Situbondo, Bhirawa.

Tahun 2022, Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo menorehkan kinerja yang sangat membanggakan karena berhasil mencatatkan kinerja yang positif. Lembaga yang berada dibawah naungan Kementerian Perikanan dan Kelautan RI itu mampu memenuhi target yang dipatok pada tahun 2022. Untuk itu, Kepala BPBAP Situbondo, Boyun Handoyo mengaku optimis untuk catatan kinerja tahun 2023 akan mencatatkan hasil yang lebih baik dibanding tahun 2022 lalu.

Menurut Boyun Handoyo, mulai TW1 hingga TW 4 khusus untuk nilai prosentase PNBP Satker UPT BPBAP Situbondo mencapai 208,24%. Angka ini, kata Boyun, merupakan total realisasi PNBP fungsional. Artinya target yang di patok telah tercapai. Ada sejumlah rekomendasi, ujar Boyun, diantaranya membuat production plan 2023 dan estimasi PNBP bulanan menyesuaikan. Lalu, imbuh dia, melakukan percepatan penarikan dana PNBP untuk percepatan peningkatan produksi dan perputarannya. “Terakhir, mengajukan anggaran untuk pemeliharaan dan operasional kegiatan yang terkait pelayanan dan menghasilkan PNBP,” beber Boyun.

Boyun menambahkan, untuk sektor kampung perikanan budidaya yang menjadi tanggungjawab UPT BPBAP Situbondo (kawasan) berhasil tercapai 100 % yang meliputi pendistribusian bantuan dan pendampingan teknis di Kampung Perikanan Budidaya. Diantaranya meliputi Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Probolinggo, Bangkalan, Sumenep, Banyuwangi, Buleleng, Berau dan Kupang.

“Itu semua targetnya telah tercapai. Meski begitu ada sejumlah kendala,” sebut Boyun.

Masih kata Boyun, ada sejumlah kendala dalam pendistribusian dan pendmpingan tehnis di Kampung Perikanan yaitu penyaluran bantuan di KPB Gresik (benih bandeng) realisasi Tahun 2022 masih kurang dan perlu ditindaklanjuti Tahun 2023.

Lalu, KPB Lamongan (Bantuan benih Kerapu) masih belum memenuhi target (jumlah bantuan benih) dan bantuan benih ikan yang disalurkan kebanyakan dari komoditas kakap. Namun Boyun menyebut ada rekomendasi yaitu perlu diagendakan untuk pemberian bantuan benih di Berau serta KPB RL di Sidoarjo, perlu diakomodir (polikultur), perlu dievaluasi penetapan KPB, untuk bantuan komoditas benih udang vaname selain perlu penambahan bantuan benih RL untuk tahun selanjutnya.

Selanjutnya koordinasi dengan pusat dan Dinas tentang keberlanjutan program KPB dan pengembangan KPB baru yang harus didampingi.

“Terakhir tetap melakukan pendampingan dan memprioritaskan pembudidaya di lokasi yang telah ditetapkan jadi KPB untuk kegiatan pendampingan teknis, bantuan, pengawasan dan lain lain, “ kupas Boyun.

Boyun kembali menjelaskan, BPBAP Situbondo juga memerlukan dukungan Prasarana Pakan di Kampung Perikanan Budidaya yang dikembangkan (Kampung Kerapu). yang berhasil tercapai 100,00%. Lalu, Ekonomi Sektor Perikanan Budidaya Meningkat di BPBAP Situbondo, khusus Kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal terkelolanya Perikanan Budidaya Berkelanjutan di Wilayah Kerja UPT BPBAP Situbondo tercapai 126,57%.

Sedangkan calon induk unggul yang diproduksi di wilayah kerja UPT BPBAP Situbondo (Ekor) tercapai 127,93% serta Sarana Produksi Usaha (Bioflok) yang disalurkan ke Masyarakat di wilayah kerja UPT BPBAP Situbondo (Paket) tercapai 100,00%. Untuk produksi pakan mandiri di wilayah kerja UPT BPBAP Situbondo (kg), ungkap Boyun, tercapai 90,00%.

“Pengujian Laboratorium Penyakit BPBAP Situbondo (Sampel) tercapai 238,27%,” tegas Boyun seraya mengakui untuk pengendalian dan pengujian AMR BPBAP Situbondo (sampel) tercapai 106,67%. [awi.hel]

Tags: