Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga Simpang Lima Kota Batu

Warga Desa Junrejo bersama TNI dan BPBD melakukan evakuasi pohon trembesi yang tumbang di proliman Desa Junrejo.

Kota Batu,Bhirawa
Jelang waktu Shubuh, Kamis (14/12) pukul 03.00 WIB, warga di sekitar proliman (simpang lima) Dusun Junwatu, Desa Junrejo Kota Batu terbangun. Tetapi mereka tidak dibangunkan suara adzan, melainkan gemuruh pohon tumbang setinggi 20 meter dan diameter 1,7 meter. Pohon jenis trembesi ini tumbang menimpa sebuah rumah warga dan menutup jalan penghubung dua desa. Pohon ini tumbang setelah diterjang angin kencang dan hujan deras yang turun sejak sore.
Kepala Desa Junrejo, Andi Faisal Hasan mengatakan pohon trembesi yang tumbang ini sudah berusia lebih seratus tahun. Dan akibat dimakan usia akar pohon ini sudah keropos sehingga tak mampu lagi menyangga batang pohon saat diterjang angin.
Pohon trembesi ini tumbang dan menimpa rumah milik M.Kamil, warga Desa Junrejo yang berprofesi sebagai petani. “Tetapi yang menimpa rumah pak Kamil ini hanya dahan dan ranting pohon, jadi bukan batang pohon. Karenanya tidak sampai mengakibatkan kerusakan parah, dan juga tidak ada korban jiwa,”ujar Andi ditemui saat mengawasi evakuasi batang pohon, Kamis (14/12).
Tumbangnya pohon menjelang Shubuh ini juga patut disyukuri. Karena pada malam harinya, di kawasan itu terdapat giat Jamaah Maulid Riyadul Jannah yang memiliki ratusan jama’ah. “Giat Maulid Riyadul Jannah ini dilaksanakan di Masjid Al Asyari yang berada tak jauh dari TKP pohon tumbang. Tapi di lokasi ini (pohon tumbang) dijadikan area parkir kendaraan para jamaah,”jelas Andi.
Untuk mengatasi musibah ini, warga melakuan evakuasi dibantu oleh para personel Polisi, TNI, dan BPBD. Bahkan proses evakuasi harus mendatangkan alat berat karena besarnya batang pohon yang tumbang ini.
“Kita sengaja mendatangkan alat berat agar proses evakuasi bisa cepat selesai. Karena jalan ini merupakan jalan penghubung Desa Junrejo dengan Desa Mojorejo,”tambah Andi.
Selain pohon tumbang di Junrejo, hujan deras yang turun sejak Rabu (13/12) sore ini juga menyebabkan ruas jalan alternatif Wukir – Torongrejo jebol diterjang banjir. Akbatnya, warga memberlakukan sistem buka tutup bagi kendaraan di depan Gg 9, Kelurahan Temas.
Luapan air akibat hujan ini telah mengakibatkan jalan beraspal sepanjang 3 meter dengan lebar 1,5 meter. Selain itu hujan juga membanjiri rumah Suwarno, anggota Linmas Kelurahan Temas. Akibatnya, petugas BPBD harus membersihkan dasar lubang agar air di dalamnya bisa kembali mengalir. Dan petugas menemukan sebuah roda mobil menyumbat di sungai yang berada di bawah jalan beraspal ini.
“Waktu itu saya sedang berjaga. Waktu hujan deras saya diberitahu kalau rumah saya kebanjiran, saya pun bergegas pulang karena saat itu hanya ada dua anak saya saja yang ada di dalam rumah,” ujar Suwarno.
Menurut Suwarno, di bawah aspal yang jebol itu memang mengalir sungai kecil. Dahulu di tempat ini ada sebuah jembatan yang terbuat dari batu bata seluas 1,20 meter. Jembatan yang dibuat tahun 1960-an itu tidak dibongkar, namun langsung ditindih dengan aspal yang ada saat ini.
Dari gorong-gorong yang ada di bawah jembatan itu diduga terjadi penyumbatan, hingga akhirnya menjebol aspal. “Aliran sungai yang ada ditempat ini adalah aliran pembuangan dari Sungai Genting serta beberapa aliran sungai kecil lainnya. Semua berkumpul di sini, kemudian dibuang ke Kali Tulus,” terang Suwarno.(nas)

Tags: