Poktan Mangrove akan Terima Rp40 Juta dari Kemenhut

16-tanam-mangrovePasuruan, Bhirawa
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sampean Bondowoso, UPT Kementrian Kehutanan akan memberikan dana instentif sebesar Rp40 juta pada setiap kelompok petani di Kota Pasuruan. Dana instentif tersebut untuk memotivasi masyarakat supaya semakin giat dalam menanam mangrove pada tahun 2014.
Dinas Pertanian Kehutanan, Kelautan dan Perikanan (DPKKP) Kota Pasuruan Asep Suryatna mengungkapkan besaran dana insentif itu akan diberikan kepada petani untuk setiap bibit pohon mangrove yang berhasil tumbuh. “Besok pagi (hari ini, red) tim verifikasi dari Balai Pengelolaan DAS Sampean Bondowoso, yang membawahi sembilan Kabupaten Kota di wilayah Timur, akan datang untuk memverifikasi kelompok tani di Kota Pasuruan,” ujar Asep Suryatna, Selasa (15/4).
Menurut Asep, di Kota Pasuruan saat ini pembibitan tanaman mangrove ditangani kelompok tani sebanyak 10 kelompok. Terinci, 3 kelompok tani untuk pembibitaan pohon sengon dan 7 kelompok tani mangrove.
Menurutnya, untuk satu kelompok tani diberikan dana Rp40 juta dari Kementrian Kehutanan, untuk pembibitan sebanyak 40 ribu bibit bakau. Satu kelompok tani beranggotakan 30 orang. “Setiap kelompok mendapat Rp40 juta dari untuk pembibitan hingga siap tanam Juli 2013 lalu. Sedangkan tiga bulan kemudian ditanam di laut dan setelah 6 bulan, baru diverifikasi apakah bibit yang ditanam hidup atau mati,” kata Asep Suryatna.
Asep menambahkan, jika satu pohon mangrove yang berhasil ditanam dan hidup, petani akan mendapatkan insentif sebesar Rp1000 per/pohon. “Sebagai imbalan kalau satu pohon yang hidup, petani akan mendapat Rp1000. Dicontohkan, petani menanam sebanyak 40 ribu mangrove dan berhasil ditanam, maka petani bisa mendapat Rp40 juta,” tambah Asep Suryatna.
Untuk mencegah terjadinya pembalakan mangrove, DPKKP membuat sebuah tim operasi gabungan yang terdiri dari pihak Kepolisian Kota Pasuruan, Polair, Keamanan Angkatan Laut, Satpol PP, pewakilan Kelurahan dan Kecamatan.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan membangun dua menara yang akan dibangun di pesisir laut Kota Pasuruan. Menara itu akan digunakan untuk mengawasi agar tidak terjadi pengrusakan dan pembalakan mangrove. “Tinggal menunggu tanda tangan dari Wali Kota untuk SK-nya. Sedangkan pengawasannya, kami akan melakukan patroli menggunakan kapal sebulan sekali,” jelas Asep Suryatna.
Sementara itu, koordinator Kebun Bibit Rakyat yang menaungi 10 kelompok tani mangrove di Kota Pasuruan, Subandi terkait adanya penambahan insentif mengaku senang. Pasalnya, selama ini dana untuk pemeliharaan berasal dari masyarakat sendiri. [hil]

Tags: