Pola Tanam Petani Salah Sebabkan Puso

Pola Tanam Petani Salah Sebabkan PusoBangkalan, Bhirawa
Rata-rata penyebab kekeringan di Kabupaten Bangkalan disebabkan pola tanam petani yang tidak sesuai dengan pola yang disyaratkan oleh penyuluh pertanian. Hal ini diungkapkan oleh WH. Hidayat, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, kemarin.
“Seharusnya pola tanam yang disarankan oleh kita adalah padi, padi dan palawija. Namun para petani kita jarang yang mengindahkannya. Mereka (para petani red.) lebih suka menggunakan pola : padi, padi dan padi,” ujar Dayat, sapaan akrab Ka. BPBD Bangkalan ini di kantornya, kemarin.
Sedangkan, rata-rata pengairan pertanian di Kabupaten Bangkalan ini adalah menggunakan irigasi teknis. “Akibatnya saat musim kemarau tiba, dan pengairan teknis dihentikan untuk alih fungsi kebutuhan air penduduk, maka sawah kekurangan pasokan air,” jelasnya. Kondisi inilah menurut Dayat yang kemudian mengakibatkan sawah gagal panen atau puso.
Hal ini dibenarkan oleh M. Ridwan, Kasubag Program Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangkalan. “Untuk lahan dengan irigasi teknis memang seharusnya pola yang digunakan adalah padi, padi dan palawija. Sedangkan untuk sawah tadah hujan pola yang diterapkan adalah : padi dan palawija,” urainya. [mb8]

Rate this article!
Tags: