Polda Jatim Dirikan Posko DVI di Perairan Laut Besuki

Posko DVI milik Polda Jatim yang didirikan di perairan laut Besuki, Kabupaten Situbondo, kemarin. [sawawi/bhirawa].

Posko DVI milik Polda Jatim yang didirikan di perairan laut Besuki, Kabupaten Situbondo, kemarin. [sawawi/bhirawa].

Situbondo, Bhirawa
Peristiwa Karamnya perahu kapal motor Harmoni mulai mendapat perhatian serius dari kalangan Pemerintah. Selain Basarnas Provinsi Jawa Timur menerjunkan Kapal Nasional 225, kini Polda Jawa Timur mendirikan Posko DVI atau Disaster Victim Identification, diperairan laut Besuki, Situbondo, sejak kemarin lusa (25/2).
Posko Ante Mortem tersebut diharapkan akan membantu memudahkan melakukan identifikasi korban, jika sewaktu-waktu ditemukan ternyata tidak bisa lagi dikenali oleh pihak keluarganya. Terbukti, pagi kemarin, puluhan keluarga nelayan yang masih belum ditemukan mendatangi Posko DVI. “Mereka memberikan data-data primer anggota keluarganya untuk memudahkan identifikasi,” kata salah satu petugas posko kemarin.
Sementara itu dari tujuh nelayan yang belum ditemukan, lima diantaranya tinggal satu Dusun. Mereka berasal dari Dusun Tambeng, Desa Lubawang, Kecamaatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo. Tak hanya memberikan data di Posko DVI, puluhan keluarga korban juga mempertanyakan nasib keluarganya ke Tim SAR gabungan. “Rata rata mereka mengaku khawatir karena hingga kemarin belum diketahui keberadaan nelayan yang hilang,” ucap petugas lainnya.
Menurut Totok salah seorang anggota keluarga korban, saat ini seluruh anggota keluarga korban merasa cemas. Sebab, kata Totok, hingga pencarian hari kedua belum juga ada yang ditemukan. “Kami bersama keluarga masih berharap, saudara tetap ditemukan dalam keadaan selamat,” ucap Totok, salah satu kerabat nelayan yang hilang itu kemarin.
Sementara itu, Kasatpol Air AKP Bashori Alwi, mengatakan, proses pencarian hari kedua dilakukan dibeberapa tempat. Selain melakukan penyisiran di sekitar lokasi perahu kapal motor Harmoni tenggelam, sebagian Tim SAR melakukan penyisiran ke wilayah timur Kabupaten Situbondo.
Kata Bashori Alwi, Basarnas yang menggunakan kapal 225 akan terus memperluas peta pencarian hingga perairan selat Madura. Hingga kemarin, dari delapan nelayan yang hilang baru satu nelayan berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. “Dengan demikian, sudah ada 10 nelayan ditemukan dan tersisa 7 nelayan yang masih belum ditemukan,” pungkas Bashori. [awi]

Tags: