Polda Jatim Siapkan 9.904 Pesonel Amankan Mudik Lebaran

DSCN0133Surabaya, Bhirawa
Tradisi mudik lebaran oleh masyarakat Jawa Timur yang dilakukan jelang Hari Idul Fitri, mendapat perhatian khusus dari Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur. Tak tanggung-tanggung 9.904 personel polisi disiapkan guna mengamankan mudik lebaran bagi masyarakat Jawa Timur.
Pengamanan mudik lebaran yang dinamai Operasi Ketupat Semeru 2014 ini, nantinya dilakukan persoenel Polda Jatim di  sejumlah titik rawan kecelakaan dan kemacetan. Tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pemudik.
Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono, Selasa (15/7) menegaskan hal ini saat peninjauan kesiapan dari beberapa pusat transportasi seperti Stasiun Gubeng, Terminal Purabaya (Bungurasih), dan Bandara Internasional Juanda.
“Operasi Ketupat Semeru 2014 ini, kami fokuskan kepada unsur kemanusiaan dalam rangka mudik lebaran. Tak hanya itu, kami juga fokuskan bagi kemanan pemudik saat dalam perjalanannya,” kata Unggung disela sidaknya di Stasiun Gubeng, Selasa (15/7).
Di dampingi Kabid Humas Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Awi Setiono, Kapolda Jatim beserta Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta, sempat melakukan koordinasi dengan Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono, yang ikut meninjau persiapan pusat transportasi, yang ada di Jawa Timur.
Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono mengatakan, jelang lebaran ini, pihaknya sudah berkeliling ke seluruh wilayah Jawa Timur dan berkoordinasi dengan Wamenhub, terkait tempat-tempat yang menjadi titik perhatian dalam pelaksanaan pengamanan. Koordinasi itu difokuskan pada DAOP VII (Madiun) dan VIII (Surabaya).
“Dalam pengamanan mudik, kami sudah menempatkan personel Satuan Shabara dan Brimob, serta melakukan patroli, baik patroli jalan kaki, sepeda motor dan yang lainnya,” terang Unggung kepada wartawan.
Unggung menambahkan, dalam pelaksanaan mudik lebaran nanti, selain pengamanan di atas kereta api, patroli jalan kaki di rel-rel juga dilakukan sebagai antisipasi sabotase. “Di atas rel kereta api ditempatkan enam pleton anggota Brimob,”ungkapnya.
Kapolda menyebutkan, pada daerah rawan kemacetan dan kecelakaan ditempatkan satu pleton Shabara, seperti Menkreng, Duduk Sampean (Gresik), perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah (Mantingan), Tuban (Bancar). Sedangkan  untuk penyeberangan laut Ketapang Bayuwangi,  pada H-2 sudah banyak yang datang dari arah Bali (Gilimanuk). Serta pada H+10 arus balik dari Jawa Timur ke daerah Bali.
“Untuk Banyuwangi, kami sudah membuat terobosan kreatif, dengan melarang kendaraan berhenti di bahu jalan. Dan kami sudah membuat kantung-kantung parkir, seperti ASDP, serta di stasiun dan terminal Banyuwangi,” urai Unggung.
Sementara antisipasi begal dan banjing loncat, Unggung menerangkan, pihaknya juga sudah mengantisipasi di daerah Jati Peteng (Tuban), Monumen Gubernur Suryo (Ngawi), dan Taman Baluran (Situbondo). Ditempat-tempat tersebut, pihaknya menempatkan personel Brimob dan sniper.
“9.904 personel dari Satuan Shabara dan Brimob sudah dipersiapkan pada H+7 sampai H-7. Dengan pola pengamanan tersebut, diharapkan pelaksanaan arus mudik dan balik lebaran, bisa berjalan dengan lancar,” pungkasnya. [bed]

Tags: