Polda Jatim Turunkan Tim Cobra untuk Usut Penembakan Aktivis Bangkalan

21-grafis-penembakanPolda Jatim, Bhirawa
Aksi penembakan yang dilakukan terhadap Mathur Husairi (47) seorang aktivis anti korupsi di Bangkalan mendapat perhatian khusus dari Polda Jatim dengan menurunkan tim dari Unit Jatanras Polda Jatim untuk melakukan pengusutan.
Selain Unit Jatanras Polda Jatim, penyelidikan insiden penembakan ini di-back up sepenuhnya oleh Tim Cobra Polda Jatim. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono membenarkan bahwa tim Jatanras dan Tim Cobra Polda Jatim akan mengawal penyelidikan atas insiden penembakan Mathur Husairi, aktivis anti korupsi hingga tuntas.
“Satu tim dari Unit Jatanras dan Tim Cobra sudah disiagakan di tempat kejadian perkara, sejak pagi tadi (kemarin, red),” terang Kombes Pol Awi Setiyono saat berada di Posko Crisis Centre Polda Jatim, Selasa (20/1).
Dijelaskan Awi, tim dari Polda Jawa Timur akan membantu penyelidikan yang dilakukan oleh Kepolisian Resort Bangkalan. Bahkan, sejak kemarin penyidik Polres Bangkalan dibantu tim dari Polda Jatim telah melakukan rekonstruksi  di lokasi kejadian.
Menurut Awi, penyidik dari kepolisian telah memeriksa sebanyak lima orang saksi yang saat itu mengetahui kejadian tersebut. Namun, hingga saat ini polisi belum bisa menyimpulkan motif penembakan pada aktivis anti korupsi itu. “Selama ini, Mathur dikenal sebagai aktivis anti korupsi,” ungkap Awi.
Terkait insiden ini, Awi menambahkan, diharapkan semua warga Jatim khususnya masyarakat Bangkalan, untuk menunggu proses penyelidikan yang dilakukan oleh tim. Disinggung adakah sangkut paut peristiwa ini dengan kasus mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin, Awi enggan mengkaitkan peristiwa ini dengan kasus yang menimpan Fuad Amin. “Kami akan selidiki dulu hingga tuntas, setelah itu dapat diketahui motif dibalik penembakan tersebut. Mohon menunggu proses penyelidikan,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, Mathur Husairi yang merupakan Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat Center For Islam and Democracy Studies (LSM Cides)  luka parah setelah ditembak oleh orang tak dikenal di rumahnya Jalan Teuku Umar Bangkalan, Selasa (20/1) dini hari. Saat itu korban baru pulang dari rapat dengan sejumlah tokoh di Bangkalan. Ketika turun dari mobil Avanza Nopol M 307 HA warna abu-abu metalik dan hendak membuka pagar rumah, dua orang yang mengendarai motor langsung menembak korban. Dua pelaku itu langsung kabur  meninggalkan korbannnya yang bersimpah darah. Korban dibawa ke RSUD Bangkalan, karena kondisinya kritis segera dirujuk ke RSU dr soetomo Surabaya.
Ketika dirujuk ke RSU dr Soetomo, tim dokter langsung melakukan operasi. Operasi guna mengambil proyektil yang bersarang pada perut korban. “Proyektil sudah bisa diambil oleh tim dokter yang melakukan operasi terhadap korban, dan proyektil diserahkan ke petugas penyidik Bangkalan,” kata Dr Urip Murtejo selaku Kepala IRD RSUD Dr Soetomo Surabaya kepada wartawan kemarin.
Usai operasi, kondisi Mathur dalam observasi atau tahap pemulihan. Dari ruang operasi lantai 5, korban dipindahkan ke lantai 3, karena korban mengalami luka cukup serius.
Penembakan yang dilakukan orang tak dikenal terhadap Mathur Husairi mendapat kecaman keras dari Komisi untuk Orang Hilang dan Tindakan Anti Kekerasan (Kontras) Surabaya Andi Irfan.
Andi langsung mengutuk dan mengecam peristiwa penembakan seperti ini, karena peristiwa seperti ini berulang di beberapa tempat. Untuk itu ia berharap ketegasan dari pemerintah untuk memberikan perlindungan untuk aktivis. Selama ini, lanjut Andi, kerap terjadi ancaman aktivis yang bergerak di wilayah advokasi sosial, dan kekerasan dilakukan baik oleh non negara maupun aparatur negara. “Kita pernah mengusulkan agar dibentuk peraturan dimana pemerintah bisa melindungi para aktivis. Namun, pemerintah belum menganggap penting akan hal ini,” ujar Andi.
Andi menambahkan, polisi harus segara bertindak tegas untuk mengusut kasus ini. Apabila kasus ini ada kaitannya dengan aktivitas korban yang kritis terhadap korupsi maka diharapkan korban untuk segera melaporkan ke LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban).
Hal senada juga diutarakan oleh pihak Indonesia Coruption Watch (ICW) Surabaya Emerson Yuntho. Dia sangat menyesalkan dan mengecam atas peristiwa penembakan ini. “Polisi harus mengusut dan segera menangkap serta menuntaskan kasus ini,” tegasnya.
Mathur selama ini dikenal kritis terhadap praktik korupsi. Pada 2006, dia melaporkan dugaan korupsi bekas Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron pada proyek pembangunan Pelabuhan Madura Industrial Seaport City di Kecamatan Socah. Tahun lalu, Mathur juga melaporkan kasus dugaan korupsi Fuad Amin pada proyek pengaspalan Jalan Bujuk Sarah di Desa Martajesah. Dua kasus dugaan korupsi ini dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Awal Januari lalu, Mathur memimpin unjuk rasa memprotes dugaan pungutan liar di Dinas Pendidikan serta ketidakberesan dalam pengangkatan calon pegawai negeri sipil di Badan Kepegawaian Daerah Bangkalan. [bed]

Tags: