Polda Jatim Ungkap Modus Masyarakat untuk Bisa Mudik

Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Budi Indra Dermawan menunjukkan barang bukti hasil ungkap Polda Jatim beserta jajaran, Kamis (14/5).

Polda Jatim, Bhirawa
Larangan mudik oleh pemerintah terkait pemutusan jaringan penyebaran Covid-19 banyak dikesampingkan masyarakat. Bahkan tak jarang beberapa orang tertangkap melakukan berbagai modus agar bisa mudik ke kampung halamannya, seperti yang diungkap Ditlantas Polda Jatim bersama jajaran.
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Budi Indra Dermawan mengaku banyak menemukan modus yang dilakukan masyarakat untuk bisa mudik. Dan semuanya banyak dijumpai di titik check point di masing-masing wilayah. Pihaknya menjelaskan, salah satu modus yang digunakan, yakni bus dari Ngawi menuju ke Jawa Tengah dengan dalih hendak memperbaiki AC. Namun saat dicek, bus tersebut ternyata mengangkut penumpang.
Bahkan dari bermacam modus masyarakat untuk bisa mudik. Budi mengaku telah mengamankan 54 kendaraan travel gelap, bus hingga kendaraan pribadi yang nekat mudik dengan mengelabuhi petugas. Namun semuanya berhasil digagalkan oleh anggota jajaran dan gabungan petugas di check point.
Dijumpai ada bus dari Ngawi alasannya mau memperbaiki AC. Setelah diperiksa, ternyata membawa penumpang. Akhirnya penumpangnya dikembalikan ke Ngawi,” kata Kombes Pol Budi Indra Dermawan di Mapolda Jatim, Kamis (14/5).
Sementara modus lain yang kerap dilakukan pemudik, sambung Budi, misalnya menggunakan kendaraan pribadi. Seringkali, mereka mencari celah petugas di check point. Namun, Budi menegaskan jangan harap pemudik bisa lolos karena pihaknya melakukan penjagaan ketat selama 24 jam.
Ada yang dengan kendaraan pribadi, dia mencari celah kelengahan petugas di lapangan, penyekat sini lewat, mereka nyoba lewat. Tapi pasti akan kena itu karena kan 24 jam anggota,” jelasnya.
Masih kata Budi, ada pula pemudik yang bersembunyi dengan memasuki truk. Namun, Budi menambahkan modus-modus ini sudah dihafal polisi. Bahkan pihaknya kerap berdiskusi dengan Polda lain untuk bertukar informasi terkait modus apa saja yang dilakukan di daerah lain. “Ada yang masuk ke truk. Kita juga tanya ke Kabupaten Provinsi yang lain, mengenai apa saja modusnya. Jadi saling menukar informasi,” ucapnya.
Budi menambahkan, ada juga modus masyarakat yang beralasan menengok orang tua yang meninggal dunia. Kejadian ini terjadi di Madura beberapa waktu lalu. Parahnya tarvel tersebut berisi 12 orang bersama anak-anak kecil. Dan semuanya tidak mematuhi protokol kesehatan, yakni tanpa menggunakan masker.
“Bayangkan di dalam mobil terjadi sirkulasi udara seperti itu. Bilangnya mau menengok orang tua meninggal, kita minta mana surat keterangannya. Akhirnya sama Bangkalan dan Tanjung Perak diberikan masker, dikasih hand sanitizer, disemprot disinfektan dan diantar pakai mobil polisi. Jadi kita ndak menelantarkan mereka lah,” pungkasnya. [bed]

Tags: