Polda Petakan Kerawanan Pemilu

Usai Sispamkota, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi dibopong oleh personel TNI Polri, Selasa (19/3) di Lapangan Kodam V Brawijaya. [Trie Diana]

Terapkan Tiga Pola Pengamanan
Polda Jatim, Bhirawa
Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang dilaksanakan serentak 17 April di Indonesia, mendapatkan perhatian khusus dari Polri dan TNI. Polda Jatim memetahkan kerawanan Pemilu 2019 dengan melakukan simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) di Lapangan Kodam V Brawijaya, Selasa (19/3).
Dipimpin Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan sebagai pimpinan Sispamkota, sebanyak 1.328 personel Polisi, dibantu personel TNI melakukan simulasi pemetaan kerawanan Pemilu 2019 di Jatim. Tahapan simulasi dimulai dengan dengan pendistribusian surat suara, kegiatan kampanye, masa tenang, kegiatan pemungutan suara, penetapan hasil pemungutan suara dan penetapan Sispamkota.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, simulasi Sispamkota ini menujukkan kesiapan Polri dan TNI untuk menghadapi pesta demokrasi. Pihaknya berharap mudah-mudahan demokrasi di wilayah Jatim betul-betul berjalan aman, lancar dan sesuai dengan harapan daripada masyarakat Jatim. Tanggal 22 Maret, sambung Luki, akan diadakan gelar pasukan secara nasional.
“Pemilu tahun ini, semua tahapan kami waspadai. Karena berbeda dengan Pemilu tahun sebelumnya, jadi semua tahapan-tahapan kami siapkan semuanya. Dan tidak membeda-bedakan masing-masing tahapan. Intinya semua tahapan kita tetap antisipasi,” kata Irjen Pol Luki Hermawan usai simulasi Sispamkota.
Luki menjelaskan, nantinya ada tiga pola yan diterapkan dalam pengamanan Pemilu 2019. Ketiganya, yakni pola rawan, rawan 1 dan sangat rawan. “Nantinya akan ada tiga pengamanan. Dimana satu TPS (Tempat Pemungutan Suara), ada satu anggota (Polri maupun TNI) dan dua personel Linmas. Nantinya kita bagi sesuai dengan kebutuhan,” jelasnya.
Disinggung mengenai daerah rawan di Jatim, Alumnus Akpol 1987 ini mengaku semuanya menjadi prioritas pengamanan dan antisipasi. Pihaknya pun menempatkan pasukan yang dibagi pada masing-masing Korwil. “Karena ini cakupannya luas (Jatim, red), jadi kami geser (pasukan). Masing-masing Korwil jika membutuhkan pasukan, nanti aakan ada kesiapan dari TNI maupun Polri,” tegasnya.
Adakah pengamanan khusus di Madura dan Tapal Kuda, Luki menambahkan, sampai saat ini situasi di Madura mudah-mudahan kondusif. sebab, pada Pilkada sebelumnya, situasi di wilayah tersebut sangat aman. “Alhamdulillah situasi di Madura sampai saat ini mudah-mudahan dan kondusif. Pilkada Jatim kemarin aman dan lancar. Mudah-mudahan Pemilu tahun ini juga aman dan lancar,” harapnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawangsa mengaku dalam Pemilu 2019 ini semuanya dihadapkan dengan hal-hal teknis. Pihaknya pun membutuhkan pengamanan berlapis dan berjenjang.
“Jadi pelapisan dan penjenjangan pengamanan ini harus diantisipasi semua lini. Termasuk kesiapsiagaan masyarakat. Dan yang pasti pengamanan dari Polri dan TNI sangat penting dalam tercapainya penyelenggaraan Pemilu 2019 yang aman, lancar dan damai,” harap Gubernur.
Senada dengan Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi berharap Pemilu 2019 ini berjalan aman, lancar dan damai. Untuk PAM (pengamanan) Pemilu 2019, pihaknya memastikan semua kekuatan TNI siap untuk mendukung. Normalnya, jumlah kekuatan TNI yakni dua per tiga dari kekuatan Polisi.
“Kita ada 17.000 prajurit. Dengan rincian, 14.000 personel dari Angkatan Darat, 2.500 personel dari TNI AL dan 1.000 personel dari TNI AU. Itu yang diperoleh secara normatif. Tetapi kita akan kerahkan semua kekuatan yang ada kalau di butuhkan,” tegas Pangdam. [bed]

Rate this article!
Tags: