Polemik PBSI Sepakat Diserahkan ke KONI Surabaya

Ketua Umum KONI Surabaya Hoslih Abdullah saat bertemu memimpin pertemuan kedua kubu yang pro PBSI Surabaya maupun yang pro Muskotlub di Gedung KONI Surabaya, Sabtu (23/3). ist

Surabaya, Bhirawa
Konflik di tubuh Pengkot Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Surabaya masih berlanjut. Dua kali pertemuan yang digelar oleh kedua kubu yang bersebrangan menemui jalan buntu. Agar kasus ini bisa selesai keduanya sepakat untuk menyerahkan ke KONI Surabaya.
Pada pertemuan yang digelar di Gedung KONI Surabaya, Sabtu (23/3) dihadiri oleh pengurus PBSI Surabaya dan klub yang pro Muskotlub atau KCS (Koordinator Club Surabaya) untuk membahas verifikasi data klub.
Namun para klub yang berniat melengserkan Ketua Pengkot PBSI Bayu Wira lebih banyak beradu argument daripada menyodorkan fakta tentang keabsahan klub-klub peserta Muskotlub. Di sisi lain, klub-klub yang pro ketua PBSI Surabaya mengajukan data-data klub. Akibatnya, pertemuan sempat memanas, dan menemui jalan buntu.
Akhirnya kedua kubu menyerahkan keputusan sepenuhnya ke KONI Surabaya. Apapun hasil keputusan KONI kedua kubu akan menerima dengan lapang dada. Hal itu diwujudkan dengan menanda tangani surat kesepakatan.
Ketua KONI Surabaya Hoslih Abdullah ketika dikonfirmasi usai pertemuan membenarkan kalau pertemuan dengan agenda memverifikasi data keabsahan klub-klub belum meng hasilkan keputusan. Tapi, Cak Dul, panggilan Hoslih Abdullah , melihat ada semangat dari klub-klub yang berseteru untuk memajukan bulu tangkis di Surabaya.
“Pertemuan kedua ini memang belum menghasilkan keputusan apa-apa. Tapi, masih akan digelar pertemuan lanjutan Senin (1/4) depan, “ujar kata Hosleh usai pertemuan.
Soal kesepakatan klub- klub yang berseteru menyerahkan semua keputusan kepada KONI untuk mengakhiri konflik di internal PBSI Surabaya, ia menegaskan ini bukan bentuk intervensi atau campur tangan KONI ke cabor-cabor anggotanya.
“KONI sebenarnya tak masuk urusan itu. KONI hanya sebagai penengah saja, tidak memihah salah satu kubu. Karena itu, KONI akan menyelesaikan persoalan ini dengan mengacu pada AD/ART dan Peraturan Organisasi (PO) Pengkot PBSI Surabaya.” tegas Hosleh atau yang biasa disapa Cak Dul itu.
Untuk menentukan keabsahan klub-klub peserta muskotlub yang digelar di Hotel Narita, 6 Februari lalu , akan dlihat dulu AD/ART dan PO.
“Kalau klub-klub itu sah dan pelaksanaan Muskotlub sesuai AD/ART dan PO, ya harus diterima dengan lapang dada dan sebaliknya,” tegasnya.
Untuk itu, lanjut dia, pendapat KONI Surabaya nanti akan disampaikan ke klub-klub dan pengkot PBSI Surabaya. “Senin (1/4) depan klub -klub kita undang lagi untuk mendengarkan pendapat dari KONI,” tandas dia.
Ditemui ditempat yang sama Ketua Pengkot PBSI Surabaya, Batu Wira mengatakan pertemun itu agendanya, sebenarnya untuk ada data keabsahan kub-klub. ‘Karena itu ada kesepakatan kedua kubu menyerahkan keputusan kepada KONI. Tentunya mengacu pada peraturan AD/ART dan PO, ” tegasnya. [wwn]

Tags: