Polemik,Kapolresta Kediri Turun Tangan

Kapolresta Kediri AKBP Wibowo saat di RS Muhamadiyah Kediri bersama Tjejep Yasin Ketua MPKU.

Kapolresta Kediri AKBP Wibowo saat di RS Muhamadiyah Kediri bersama Tjejep Yasin Ketua MPKU.

Kota Kediri, Bhirawa
Kapolres Kota Kediri AKBP Wibowo marah ketika organisasi pencak silat tapak suci (TS) yang diketahui organisasi ortonom Muhamadiyah menduduki RS Muhamadiyah dalam rangka pengamanan aset amal usaha Muhamadiyah Kediri. Kemarahan tersebut sempat terekam kamera, Kapolres meminta anggota TS membubarkan diri pada Senin lalu.
Kapolres Kediri Kota AKBP Wibowo saat dikonfirmasi membantah jika dirinya membubarkan anggota TS yang menduduki RS Muhamadiyah. Pada saat itu dia mengaku mengamankan aset milik RSM dari gangguan Kamtibmas sesuai dengan tugas Polisi.
“Bukan dibubarkan,  Kami tidak berpihak pada siapapun, kami bertindak sesuai tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi), Saya tidak ingin ada gangguan masyarakat secara umum, karena itu rumah sakit, kasihan masyarakat,” kata Kapolres Wibowo pada wartawan melalui selulernya.
Lebih lanjut, Kapolres mengatakan polemik PDM dan PWM ini prosesnya menunggu kesepakatan dari PDM dan PWM. “Dan saat menunggu tindak lanjut dari PWM, Untuk itu meninta kedua belah pihak tidak melakukan tindakan-tindakan apapun yang mengganggu kamtibmas secara umum, jadi kami minta untuk menahan diri,” tandasnya.
Terpisah Ketua Cabang Tapak Suci Kota Kediri Ipung mengungkapkan, persoalan kejadian itu dapat diredam setelah sejumlah perwakilan Tapak Suci, Ketua Majelis Pembina Kesejahteraan Umat (MPKU) dan Kapolresta berdiskusi di RSM.
“Awalnya memang salah paham, Kapolresta sebelumnya mendapat info jika ada preman yang menduduki RSM. Tapi setelah kita jelaskan dan Kapolresta mengerti. Setelah itu kita diminta untuk membubarkan diri dan menunggu hasil dari musyawarah sampai minggu depan antara PDM dan PWM,” ungkap Ipong, Kamis (27/10).
Sementara  Ketua MPKU Cecep Yasin mengaku akibat pengusiran Kapolresta Kediri tersebut, pihak Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Jawa timur dan Tapak Suci sempat mendatangi dirinya dan akan melurug Mapolresta Kediri.
“Ada 25 Kokam dan Tapak Suci dari berbagai wilayah mendatangi saya dan minta izin untuk melurug Mapolresta Kediri. Tapi tidak jadi karena saya redam karena masalah ini sudah dalam musyawarah. Sebab saya rasa langkah Kapolresta sudah benar dan hanya mengamankan saja, ditambah tidak ada intruksi apapun,” tandasnya. [van]

Tags: