Polisi Panggil 7 Murid SMPN 54 Terduga Pembobolan Server UNBK

Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Setelah menetapkan Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 54 Keny Erviati sebagai tersangka dan ditahan atas dugaan kasus pembobolan server komputer UNBK. Penyidikan kasus ini masih berlanjut dengan pemeriksaan terhadap tujuh orang siswa SMPN 54 Surabaya.
Pemanggilan ke tujuh siswa yang direncanakan pada Jumat (11/5) ini, berdasarkan kesaksian tersangka Keny Erviati. Di mana ketujuh siswa tersebut merupakan anak komite sekolah yang ia bantu untuk mengerjakan soal dengan cara curang itu.
Kanit Tindak Pidana Ekonomi (Tipidek) Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Dimas Ferry Anuraga mengatakan penyidikan terhadap tujuh siswa SMPN 54 tersebut merupakan tindak lanjut dari keterangan tersangka Keny. Mereka disebut sebagai salah satu faktor atau motif si kepala sekolah untuk menjebol dokumen negara itu.
“Kami akan panggil ke tujuh siswa tersebut sebagai saksi atas kasus ini,” ungkap AKP Dimas saat dikonfirmasi, Kamis (10/5).
Dimas menjelaskan, ke tujuh siswa anak komite sekolah tersebut akan dipanggil dengan didampingi kedua orangtua masing-masing. Rencananya mereka akan dipanggil dan diperiksa di hari yang berbeda. Surat pemanggilan juga sudah dilayangkan kepada mereka.
“Jadwal pemeriksaan besok (Jumat hari ini, red) dan juga Selasa pekan depan,” jelas Dimas.
Perwira dengan tiga balok di pundaknya ini menambahkan, salah satu poin penting yang ingin digali dari ke tujuh siswa dari anak komite sekolah tersebut, yakni untuk mengetahui apakah mereka mengetahui rencana tersangka Keny. Termasuk apakah orangtua mereka juga terlibat dalam rencana pencurian data berupa soal UNBK itu.
“Sekaligus untuk mengonfirmasi sejumlah keterangan tersangka Keny yang juga menyebut nama ke tujuh saksi tersebut,” terangnya.
Lanjut Dimas, meski Keny mengakui jika dirinya yang meminta dua tersangka yakni Imam dan Teguh untuk membobol server dan mencuri data soal UNBK, namun hal itu semata-mata ia lakukan untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada tujuh komite sekolah.
“Keterangan inilah yang kami dalami, apakah memang hanya ucapan terima kasih atau tersangka mendapatkan dorongan untuk melakukan perbuatannya itu,” ucapnya.
Informasi sebelumnya menyebut jika Keny membantu ke tujuh siswa dari anak komite lantaran pihak komite sering membantu pihak sekolah, khususnya soal pembangunan. Selain ke tujuh komite tersebut, pihaknya juga masih mencari sejumlah orang yang juga diduga terlibat dalam kasus ini. Yakni karyawan Keny yang bekerja di Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Excellent Study Club (ESC).
Keberadaan mereka, sambung Dimas, dicari lantaran mereka adalah orang yang disuruh Keny untuk mengejarkan soal hasil pembobolan server komputer itu. “Mereka masih kami cari, sebab mereka sudah tak ada di LBB itu sejak kasus ini mencuat,” pungkasnya.
Seperti yang diketahui sebelumnya, kasus pencurian data soal UNBK ini terungkap setelah pihak Dispendik Kota Surabaya melaporkan adanya pembobolan komputer yang digunakan untuk ujian UNBK di SMPN 54. Setelah itu, polisi melakukan penyelidikan.
Hasilnya polisi menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus ini, mereka adalah Imam dan Teguh, yang merupakan pegawai tidak tetap di sekolah dan juga Keny Erviati, yang tak lain adalah otak pencurian sekaligus kepala sekolah di sekolah yang berada di kawasan Kenjeran tersebut.
Meski demikian, proses penyidikan kasus ini masih belum rampung. Sebab dari hasil pemeriksaan Keny sebagai tersangka, ia menyeret sejumlah nama. Ada tujuh komite sekolah yang ia sebut menjadi salah satu faktor dia melakukan hal itu. Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyidikan. [bed]

Tags: