Polisi Prioritaskan Tekan Laka Lantas saat Arus Mudik dan Balik Lebaran

Wakapolda Jatim Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo saat meninjau pasukan dalam Operasi Ketupat Semeru 2018 di Lapangan Apel Mapolda Jatim, Rabu (6/6).[abednego/bhirawa]

Polda Jatim, Bhirawa
Polda Jatim beserta gabungan unsur TNI dan instansi terkait menggelar Operasi Ketupat Semeru 2018 mulai 7 Juni hingga 25 Juni 2018. Operasi yang dilaksanakan selama 18 hari ini menitikberatkan pada pengamanan (PAM) arus mudik dan balik selama Lebaran 2018 guna menekan kecelakaan lalu lintas (lalu lintas).
“Kurang lebih 2.650 personel gabungan Polri, TNI dan instasi terkait dilibatkan dalam operasi ini. Dan kerawanan yang harus menjadi perhatian selain masalah kemacetan lalu lintas, yakni titik rawan macet dan rawan laka lantas di Jawa Timur,” kata Wakapolda Jatim Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo usai apel kesiapan Operasi Ketupat Semeru 2018, Rabu (6/6).
Wakapolda menjelaskan, operasi ini juga menitikberatkan pada pengamanan dari ancaman teroris. Polri dibantu TNI tetap waspada akan ancaman teroris. Terutama wilayah maupun titik-titik yang rawan akan kejahatan, tetap menjadi prioritas pengamanan operasi ini.
Di samping itu juga Satgas Pangan yang dipimpin oleh Direskrimsus tetap melakukan pemantauan terhadap harga kebutuhan bahan pokok yang sudah ditentukan.
Jadi, lanjut Widodo, harga eceran tertinggi yang ada di pasaran sudah ditentukan. Apabila ada yang menjual kebutuhan pokok dengan harga di luar batas yang telah ditentukan, Tim Satgas Pangan akan melakukan tindakan tegas. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok saat Ramadan.
“Tujuan utama operasi ini adalah menciptakan rasa aman sehingga masyarakat merayakan Idul Fitri dengan nyaman dan aman. Kami juga melakukan pengamananan di semua kegiatan atau tempat berkumpulnya masyarakat,” tegasnya.
Ditanya terkait jalur-jalur yang digunakan untuk mudik, Widodo menambahkan, memang masih ada jalur yang belum sempurna. Dan juga ada beberapa hal yang harus diwaspadai. Kepolisian selalu berkomunikasi melalui Ditlantas dengan para pengembang pekerjaan jalan dan juga dengan Jasa Marga.
Memang, diakui Widodo ada beberapa titik yang menjadi perhatian khusus. Terutama untuk jalur lintas utara, lintas tengah dan lintas selatan. Kemudian jalur dari Surabaya menuju ke arah barat sampai dengan perbatasan Jawa Tengah.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim Kombes Pol Heri Wahono menambahkan untuk jalur macet maupun kecelakaan lalu lintas di wilayah hukumnya, dikatakan, hampir merata di setiap kabupaten maupun kota. “Tapi yang paling krusial itu ada di Pandaan (Pasuruan) hingga Malang. Kemudian jalur wisata yang menuju ke Batu, lalu satu lagi di Mengkreng,” tambahnya.
Di Jalur tersebut, kata Heri, setiap tahun terjadi kemacetan lalu lintas. Namun, pada tahun ini, ia memprediksi kemacetan bakal berkurang setelah terbantu dengan keberadaan jalur tol fungsional ruas Wilangon hingga Kertosono.
Pihaknya juga akan menempatkan 39 pos pengamanan dan 211 pos pelayanan, menyiapkan jalur alternatif serta melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan. “Kita lakukan rekayasa seperti kontra flow dan sebagainya,” pungkas Heri. [bed]

Tags: