Polisi Sinkronkan Keterangan Bos Pendistribusian KIP dengan Kurir

Kombes Pol Rudi Setiawan

Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Kasus pembuangan 634 Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang ditangani Polrestabes Surabaya kian menemukan titik terang. Penyelidik dalam hal ini sudah memeriksa Budi, bos PT SAP yang memenangkan tender pendistribusian Kartu KIP di Jatim dan Samuel, Koordinator freelance untuk kurir, atasan Hamid (kurir).
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan dua hari yang lalu penyelidik sudah memeriksa Budi sebagai pemilik PT SAP. Dari Budi, didapat keterangan bahwa Budi telah menerima laporan dari Samuel bahwa kartu tersebut selesai didistribusikan. Dengan bukti penerimaan Berita Acara Serah Terima (BAST) yang diberikan Samuel kepada Budi.
“Kami akan telusuri dokumen (BAST) tersebut, apakah mendukung keterangan dari Pak Budi. Dan akan kita sinkronkan keterangan ke tiganya,” kata Kombes Pol Rudi Setiawan di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (27/3).
Rudi menjelaskan, Hamid dalam keterangannya mengatakan tidak mendistribusikan KIP karena kelurahan tidak membantu. Tapi, keterangan Hamid disangkal oleh pihak kelurahan. Karena tidak pernah ada dari kurir yang menghubungi kelurahan untuk minta bantuan mendistribusikan kartu KIP.
Terkait status Hamid, Rudi mengaku status yang bersangkutan masih sebatas terperiksa dan akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Sebab, penyelidik hendak mengambil dokumen BAST dan akan dipelajari.
“Kalau memang si Samuel telah melaporkan sudah selesai (terdistribusi), tapi pada kenyataannya ditemukan ada yang belum didistribusikan, tentunya Samuel bisa kita persangkakan dengan tindak pidana pemalsuan,” tegas Rudi.
Adakah kemungkinan dua tersangka dalam kasus ini, Rudi enggan berspekulasi dan memilih menunggu hasil penyelidikan. Begitu juga saat ditanya terkait pengakuan Hamid yang menyatakan kartu itu bisa dikembalikan lagi jika tidak terpakai, Rudi menambahkan, ketentuan dari PT SAP adalah diberi waktu enam bulan untuk mendistribusikan kartu KIP.
Dari Kecamatan Sukolilo, sambung Rudi, ada tujuh kelurahan dan kartu KIP didistribusikan di lima kelurahan. Sedangkan di dua kelurahan belum terdistribusi. “Antara Hamid, Samuel dan Pak Budi, ini yang kita lakukan pengecekan alibinya masing-masing. Sebab, Hamid mengatakan sudah lapor Pak Samuel, dan Samuel melaporkan ke Pak Budi bahwa pendistribusian sudah selesai,” pungkasnya. [bed]

Tags: