Politisi Gerindra Jatim Ikuti ‘Satunama’

GerindraSurabaya, Bhirawa
Politisi memiliki posisi strategis dan peran signifikan dalam mengembangkan budaya politik demokratis. Posisi dan peran ideal ini akan menjadi nyata jika partai politik mendidik dan mempersiapkan kadernya untuk menjadi pemimpin yang memiliki visi dan nilai demokrasi, menguasai pengetahuan dasar tentang politik, dan terampil dalam mengartikulasi dan mengorganisasi kepentingan-kepentingan rakyat serta memiliki kesungguhan untuk melaksanakan amanat UU dalam melakukan rekrutmen dan pengkaderan politik.
Pernyataan itu disampaikan Insan Kamil selaku Direktur Sekolah Politisi Muda dalam pembukaan angkatan Sekolah Politisi Muda Angkatan (Satunama) pertama, di Balai Pelatihan Satunama Yogyakarta beberapa hari lalu.
Menurut Insan Kamil, rekrutmen politik dan pengkaderan yang lemah mengkibatkan munculnya politisi-politisi instan yang miskin nilai, minim pengetahuan, dan kurang keterampilan. Tidak heran kemudian jika politik kita disesaki oleh para politisi yang nir-integritas dan nir-kapasitas.
Kondisi ini, lanjut Insan mengakibatkan hilangnya makna ideal politik. Politik untuk mencapai kebaikan bersama tereduksi semata-mata menjadi arena kontestasi antar elit politisi melalui mekanisme pemilihan yang terbuka dan pembagian kekuasaan di antara mereka sendiri.
“Kondisi ini tidak boleh berlangsung terus-menerus, tanpa ada yang mengupayakan sesuatu. Meski kecil, kita harus berikhtiar, mengembalikan politik pada cita-cita awalnya. Politik harus memberi manfaat pada semuanya tak terkecuali”, tegasnya.
Sebagai bentuk ikhtiar, Satunama didukung oleh KAS dan bekerjasama dengan Parpol di tingkat daerah menyelenggarakan Sekolah Politisi Muda untuk Demokrasi pada 18-23 Mei 2015. Sekolah ini diikuti oleh 24 orang politisi muda lintas partai dari Makassar,Sulawesi Selatan, Depok, Jawa Barat, Surabaya, Jawa Timur dan Bandar Lampung.
” Ada empat parpol yang tergabung dalam sekolah politisi muda ini, yaitu Partai Gerindra dan PDIP Provinsi Lampung, Partai Nasdem dan Partai Gerindra Provinsi Jawa Timur, Partai Gerindra dan Partai Demokrat Depok Provinsi Jawa Barat dan Partai Nasdem dan Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Selatan,” ungkap Insan Kamil.
Pendidikan sekolah politisi muda akan ditempuh selama delapan bulan. Meliputi, sekolah I selama 6 hari di Yogyakarta- Mei 2015, penyusunan rencana program oleh peserta sekolah (3 bulan) di wilayah masing-masing. Sekolah II selama 4 hari di Yogyakarta- September 2015, pelaksanaan program di wilayah masing-masing selama 3 bulan, dan sekolah III selama 3 hari di Yogyakarta- Januari 2016
Sekolah politisi muda selama enam hari ini akan diasuh oleh tokoh-tokoh handal di bidangnya, antara lain:  Dr. Haryatmoko; Dr. Refly Harun: Prof. Dr. Purwo Santoso; Dr. Emmanuel Subangun; Prof. Dr. Syamsuddin Haris; Dr. Mada Sukmajati; Wiyandjono, SH; Dr. Indra J. Piliang; Dr. Gun Gun Heryanto; Prof. Dr. Hamdi Muluk; Prof. Dr. Siti Zuhro; Dr. Djayadi Hanan;  Budiman Sudjatmiko; Dr. Ummi Salamah; dan  Mochamad Ridwan Kamil, ST. MUD*
Hendro Tri Subiantoro politisi muda asal Partai Gerindra Jatim mengatakan bahwa sekolah politisi muda  didesain untuk melahirkan kader-kader politisi muda yang memiliki visi dan komitmen yang kuat pada pengembangan kultur politik yang demokratis (democratic and civilized political life).
“Selain itu juga mendorong politisi muda memiliki kapasitas politik untuk membangun representasi dan linkage politik dengan konstituen untuk mengartikulasikan dan mengagregasikan kepentingan-kepentingan spesifik dan hak-hak rakyat”, terang wakil ketua  DPD Partai Gerindra Jatim ini.
“Melalui sekolah politisi muda ada harapan terlahir manusia politik yang berkarakter dan memiliki dedikasi yang tinggi untuk mengabdi kepada rakyat. Ada semangat yang kuat dari para politisi muda ini untuk berpolitik secara bermartabat, dan meninggalkan pragmatisme politik sebagaimana dicontohkan para seniornya,” tegas mantan ketua Korcab PMII Jatim ini. [cty]

Tags: