Polres dan Ansor Tuban Awasi Gerakan MTA

7-foto B hud-Bupati BanserTuban, Bhirawa
Pimpinan cabang gerakan pemuda ansor (GP Ansor) Kabupaten Tuban mengimbau pada masyarakat luas khsusnya warga Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Tuban agar selalu mewaspadai ajaran atau aliran, amalan agama serta aqidah yang berbeda dan bertentangan dengan amalan umat Islam pada umumnya.
Hal ini disampikan oleh salah satu badan otonom (Banom) dari NU yang merupakan garda terdepan penjaga ajaran ahlussunah waljama’ah. “Meski tidak ada fatwah pelarangan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan ajaran Majelis Tafsir Alquran (MTA), kami mengimbau agar warga nahdliyin tetap waspada,” kata Syafiq Syauqi,Lc,  Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tuban (26/10).
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tuban yang juga menantu Bupati Tuban, H. Fathul Huda mengimbau agar seluruh kader ansor mengawasi semua gerak-gerik ajaran yang disampikan oleh MTA di Kabupaten Tuban. “Waspada kan boleh, kita tidak mengatakan MTA itu sesat, akan tetepi jika apa yang dilakukan menimbulkan keresahan pada masyarakat jadi hal yang berbeda,” tambah salah satu putra Almarhum KH. Amanullah Abdurrahim Pengasuh Pon.Pes Bahrul Ulum Tambak Beras jombang ini pada Bhirawa.
Gus Syafiq -pangilan ketua PC GP Ansor Tuban- juga menghimbau khsusnya anggota Banser untuk melakukan investigasi dan berkordinasi dengan pimpinan cabang serta petugas keamanan terdekat, jika ditemukan hal yang berpotensi konflik antar umat beragama. “Jangan gegabah, langkah tabayun itu lebih baik, yang terpenting selalu kordinasi dengan pimpinan dan petugas disekitar,” pinta Syafiq Syauqi.
Semenata itu, jajaran kepolisian resort (Polres) Tuban akan terus melakukan pengawasan terhadap gerakan sekelompok Majelis Tafsir Alquran di Wilayah Kabupaten Tuban bagian selatan. “Kami memang tidak berani melarang gerakan itu, tapi, tetap, kami pantau dan waspadai agar tidak menimbulkan kerawanan keamanan,” terang Kapolres Tuban AKBP Ucu Kuspriadi saat dikonfirmasi Bhirawa (26/10) via phonselnya.
Informasi yang berkembang MTA mulai muncul di sejumlah wilayah Tuban bagian selatan. Namun, aliran Islam ini tidak mendapat sambutan dari warga masyarakat, sehingga, tidak bisa berkembang. Meski, begitu pihak keamanan tetap memantau aktivitas gerakan tersebut.
Ditambahkan Kapolres Ucu Kuspriadi, pihaknya menghimbau aktivis gerakan MTA untuk tidak melakukan kegiatan yang sifatnya mengundang kerawanan, seperti menghadirkan banyak orang. Begitu juga warga masyarakat tetap tenang dan tidak menyikapinya dengan anarkis. “Semua kami minta kendalikan diri. Mari kita jaga kondisi keamanan di Tuban agar tetap kondosif,” terang AKBP Ucu Kuspriyadi.
Selain pihaknya tidak bisa melarang gerakan itu tumbuh dan berkembang di Tuban. Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri maupun Kemenag yang memiliki kewenangan juga tidak melarangnya. “Yang kami jaga itu kondisi keamanannya. Yang penting Tuban tetap aman, MUI juga tidak melarangnya,” pungaks Kapolrs Kapolres Tuban. [hud]

Caption foto : Bupati Tuban, H. Fathul Huda saat meninjau pasukan GP Ansor (Banser) Kabupaten Tuban dalam sebuah kesempatan di alon-alon setempat. (Khoirul Huda)

Tags: