Polres dan Forkopimda Tulungagung Kirim Air Bersih ke Wilayah Kekeringan

Kapolres Eko Hartanto bersama Forkopimda Tulungagung saat memberangkatkan 12 truk tangki menuju dua wilayah kecamatan yang mengalami kekeringan, Rabu (21/9).

Tulungagung, Bhirawa
Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto, bersama anggota Forkopimda Tulungagung memberangkatkan 12 truk tangki air bersih ke empat desa di dua wilayah kecamatan di daerah selatan Kabupaten Tulungagung. Pemberangkatan dilakukan di jalan depan Mapolres Tulungagung, Rabu (21/9).

“Bantuan sosial air bersih ini merupakan wujud dari empati Forkopimda pada warga yang mengalami kekurangan air bersih,” ujar Kapolres Eko Hartanto usai acara pemberangkatan.

Menurut dia, meski belum mengalami kekeringan yang ektrem, namun warga di dua wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Tanggunggunung dan Kalidawir perlu mendapat bantuan air bersih. “Ada 200 KK yang menjadi sasaran bantuan air bersih,” sambungnya.

Kapolres Eko Hartanto menyebut bantuan air bersih itu diharapkan dapat membantu meringankan beban warga yang mengalami kesulitan air bersih. Selain juga dapat dilaksanakan secara kontinyu.

“Jadi bantuan tidak hanya hari ini saja. Kalau ada elemen masyarakat lain mau ikut membantu besok-besoknya juga bisa dikirim ke sana,” paparnya.

Ada pun empat desa yang saat ini warganya mengalami kesulitan air bersih adalah Desa Tanggunggunung, Desa Pakisrejo dan Desa Tenggangrejo di wilayah Kecamatan Tanggunggunung. Sedang satu desa lainnya, adalah Desa Winong di wilayah Kecamatan Kalidawir.

Ketua DPRD Tulungagung, Marsono, yang hadir dalam acara pemberangkatan bantuan air bersih menyatakan dukungannya. Ia mengatakan bantuan tersebut dalam rangka mengatasi kelangkaan air bersih yang dibutuhkan masyarakat.

“Kami pun punya kegiatan lain dalam hal ini. Yakni penguatan donasi untuk konservaso di wilayah selatan agar tanaman tegakan kembali berfungsi sebagai hutan dengan berpihak pada ekonomi kerakyatan,” tuturnya.

Ia membeberkan sudah menyalurkan 3.000 bibit kopi untuk penghijauan di wilayah selatan Tulungagung. Semuanya agar hutan dapat berfungsi kembali dan membuat sumber air melimpah.

“Komitmen kami di Tulungagung selatan harus ditanami 200.000 bibit kopi serta tanaman penghijauan lainnya, sehingga hutan tetap terjaga tetapi penguatan ekonomi menjadi faktor utama,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tulungagung, Robinson Nadeak, mengungkapkan dua wilayah kecamatan yang dibantu air bersih sudah menjadi langganan setiap musim kemarau. Ia berharap untuk jangka panjang ada reboisasi menghutankan kembali di wilayah tersebut agar tidak terjadi lagi kekeringan.

“Untuk jangka panjang agar tidak terjadi kekeringan lagi harus dilakukan reboisasi. Harapannya dengan banyak tumbuhan banyak juga penyerapan air,” terangnya. (wed.hel)

Tags: