Polres Jember Bentuk Tim Buru Pelaku Pemalakan dan Intimidasi

Kapolres Jember AKBP Heru Purnomo, SIK, SH bersama Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Forkopimda Jember dan Banyuwangi saat Silaturahmi Forkopimda Jember dan Banyuwangi bersama tokoh masyarakat di cafe Gumitir, Selasa (9/8) untuk penandatanganan kesepakatan menjaga kondusifitas wilayah.

Jember-Banyuwangi Buat Kesepakatan Atasi Konflik Sosial
Jember, Bhirawa
Polres Jember bentuk tim untuk mengusut tuntas kasus pembakaran rumah dan pemalakan di Desa Mulyorejo Kecamatan Silo Kabupaten Jember beberapa bulan terakhir. Hal ini disampaikan Kapolres Jember AKBP Heru Purnomo, SIK, SH usai Silaturahmi Forkopimda Kab Jember dan Forkopimda Kab Banyuwangi bersama Tokoh Masyarakat di cafe Gumitir, Selasa (9/8).
“Kami akan menindak lanjuti semua laporan warga semua permasalahan, baik masalah pemalakan atau masalah-masalah lainnya yang ada di Desa Mulyorejo Kec. Silo,” ujar Kapolres Heru Purnomo kepada awak media
Kapolres juga mengaku telah membentuk tim untuk melakukan pengejaran terhadap mereka-mereka yang telah dianggap melakukan intimidasi dan pemerasan terhadap warga baik yang ada di Desa Mulyorejo maupun Desa Banyuanyar Kecamatan Kalibaru Kab. Banyuwangi.
“Saat ini kami membentuk tim untuk melakukan pengejaran terhadap mereka-mereka yang telah dianggap melakukan intimidasi, dianggap melakukan pemerasan warga Mulyorejo Silo dan Banyuanyar Kalibaru. Semua kami tuntaskan sampai ke persidangan,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Heru mengungkap bahwa saat ini pihak kepolisian sudah ada tujuh orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).” Semua mereka kelompok-kelompok yang dianggap melakukan tindakan yang meresahkan masyarakat,” tandasnya pula.
Menurut Kapolres Heru Purnomo, rata-rata berapa rumah yang dirusak, kendaraan yang dibakar adalah rumah para pelaku yabg diduga telah melakukan intimidasi di Desa Mulyorejo.” Ada beberapa rumah yang dirusak milik masyarakat Mulyorejo yang tidak melakukan intimidasi. Nanti akan kita tindak lanjuti juga karena memang nanti kemungkinannya pelakunya berbeda dengan 9 orang yang sudah diamankan sebelumnya,” ungkapnya pula.
Saat disinggung rencana penarikan di lokasi, Heru mengaku akan melakukan penarikan pasukan jika situasi betul-betul aman.”Nanti kita cek dulu untuk mengetahui situasi dan potensi masalah masih ada atau tidak. Kalau sudah clear semua, baru kami akan melakukan penarikan pasukan,” pungkasnya pula.

Buat Kesepakatan
Bupati Jember Hendy Siswanto dan Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Mujiono membuat kesepakatan bersama untuk mengatasi konflik sosial pasca kerusuhan yang terjadi di Desa Mulyorejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Perwakilan warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember dan perwakilan warga Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi juga hadir dalam pertemuan yang digelar Pemkab Jember dan Pemkab Banyuwangi di Kafe Gumitir, Kabupaten Jember, Selasa (9/8).
“Pertemuan hari ini bertujuan untuk mencari kesepahaman bersama terkait konflik yang terjadi antara warga dari Desa Banyuanyar dan Desa Mulyorejo yang mana hasil dari pertemuan disepakati bahwa semua pihak siap menjaga situasi kedua wilayah tetap kondusif,” kata Bupati Jember Hendy Siswanto.
Menurutnya keluhan yang disampaikan oleh perwakilan warga dari kedua desa terutama para petani kopi akan diselesaikan dengan mekanisme yang ada dan dalam pertemuan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Perum Perhutani selaku pemangku lahan yang dikelola oleh warga setempat.
“Semua juga sepakat jika soal keluhan petani kopi akan diselesaikan dengan mekanisme yang ada dan pihak Perhutani akan melakukan pemetaan terhadap lahan yang disengketakan oleh para petani kopi baik dari Desa Mulyorejo maupun Desa Banyuanyar,” tuturnya.
Sementara Sekda Kabupaten Banyuwangi Mujiono mengatakan bahwa pihaknya mendukung digelarnya pertemuan tersebut dan berharap dengan adanya pertemuan itu dapat menemukan solusi, serta permasalahan yang terjadi tidak terulang kembali, sehingga situasi kedua desa bisa kembali kondusif.
“Kami sangat senang dengan adanya pertemuan kedua belah pihak, semua sepakat peristiwa yang dialami oleh warga di Desa Mulyorejo tidak terulang kembali, dan semua juga sepakat untuk mengesampingkan ego sektoral, dan memiliki visi dan misi yang sama guna menyelesaikan konflik itu,” katanya. [efi.wwn]

Tags: