Polres Madiun Selama Operasi Ketupat Semeru Terjunkan 500 Personel

Pemerintah Kota Madiun bersama jajaran TNI dan Polri menggelar rapat koordinasi guna menyamakan persepsi . Khususnya, dalam menjalankan pos pengamanan dan pos pelayanan Lebaran 2021.Rapat koordinasi berlangsung di Gedung Bhara Mahkota Polres Madiun Kota, Senin (3/5). Tampak Wakil Wali Kota Madaiun Inda Raya AMS (tengah) dan Kapolres Madiun Kota serta Dandim 0803 Madiun. [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Operasi Ketupat Semeru akan mulai dilaksanakan pada 6 Mei 2021 hingga 17 Mei 2021. Untuk itu, Pemerintah Kota Madiun bersama jajaran TNI dan Polri menggelar rapat koordinasi guna menyamakan persepsi. Khususnya, dalam menjalankan pos pengamanan dan pos pelayanan Lebaran 2021.Rapat koordinasi berlangsung di Gedung Bhara Mahkota Polres Madiun Kota, Senin (3/5).

Kegiatan ini juga dihadiri oleh pelaku usaha dari berbagai sektor di Kota Madiun.

Dalam sambutannya, Wali Kota Madiun Maidi yang diwakili oleh Wakil Wali Kota Inda Raya Ayu Miko Saputri berharap pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru tahun ini dapat berjalan lancar. Selain itu, masyarakat juga patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Meski begitu, Pemkot Madiun juga akan melaksanakan pengawasan terhadap pemudik yang nekat. Yakni, dengan menggerakkan satgas Covid-19 dari lingkungan terkecil. Yakni, RT dan RW. Untuk itu, diharapkan seluruh warga dapat bekerja sama untuk menjaga lingkungannya masing-masing. Sehingga, angka penularan Covid-19 tidak semakin bertambah.

”Segera laporkan kepada Satgas Covid-19 di tingkat kota apabila ditemukan warga yang nekat mudik dan segera lakukan langkah-langkah 3T sebagai upaya pencegahan,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Madiun Kota AKBP Dewa Putu Eka Darmawan menuturkan bahwa tim gabungan akan disiagakan di seluruh pos pengamanan dan pos pelayanan selama Operasi Ketupat Semeru. Totalnya, mencapai 500 personel.

”Untuk itu melalui rakor hari ini diharapkan seluruh petugas, baik di pos pengamanan maupun pos pelayanan, sudah tahu apa yang harus dilakukan di posnya masing-masing,” jelasnya.

Dalam rapat tersebut juga dihadiri oleh pelaku usaha. Khususnya, pengelola restoran dan hotel. Tujuannya, untuk menyamakan persepsi terkait pelaksanaan protokol kesehatan selama masa Operasi Ketupat Semeru.

”Kami tidak melarang orang makan atau menginap. Tapi, pihak pengelola wajib memahami aturan protokol kesehatan. Sehingga, semua tetap aman dan bisa merayakan Lebaran dengan tenang,” tandasnya. [dar]

Tags: