Polres Malang Gelar Dialog Lintas Agama

Waka Polres Malang Kompol Deky Hermansyah saat menngelar Dialog Lintas Agama, di Pendapa Agung Kabupaten Malang Kepanjen, Kec Kepanjen, Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa
Polres Malang dan Pemkab  Malang menggelar Dialog Lintas Agama untuk menegaskan agar tidak ada yang terprovokasi peristiwa Myanmar.
Wakil Kepala (Waka) Polres Malang Kompol H Decky Hermansyah, Kamis (7/9), usai menggelar Dialog Lintas Agama di Pendapa Agung Kabupaten Malang menjelaskan, Dialog Lintas Agama digelar bersama Pemkab Malang, bertujuan agar di wilayah Kabupaten Malang tidak terjadi tindakan-tindakan kontra keamanan terutama terkait peristiwa Rohingnya di Myanmar.
“Dengan Dialog Lintas Agama ini, hal ini agar tokoh-tokoh agama di Kabupaten Malang untuk ikut menjaga keamanan, agar kabupaten ini tetap kondusif. Dan pihak Kepolisian sendiri bersama TNI dan berbagai organisasi masyarakat (ormas) menjaga untuk pengamanan Vihara,” tegasnya.
Dijelaskan, Polisi sejak hari Rabu (6/9) kemarin, juga telah melakukan penyekatan di beberapa titik, dengan maksud memberikan pemahaman kepada warga Kabupaten Malang yang berniat berangkat ke Jogjakarta untuk mengepung Candi Borobudur.
Namun setelah dilakukan penyekatan, maka dengan rasa bersyukur tidak ada warga Kabupaten Malang yang berangkat ke Candi Borobudur.
“Saat itu, kekuatan personil Polisi kita siapkan di wilayah Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang atau pintu keluar Malang, sejak 21.00 WIB-23.30 WIB. Namun dengan adanya penjagaan yang cukup ketat, maka pihaknya tidak mendapatkan rombongan warga Kabupaten Malabg ke Candi Borobudur,” ungkap Deky.
Selain penyekatan yang dilakukan di wilayah Kecamatan Lawang, lanjut dia, pihaknya juga melakukan penyekatan di wilayah Kecamatan Sumberpucung pintu keluar Kabupaten Malang menuju Kabupaten Blitar.
Dan begitu juga, penyekatan juga dilakukan di wilayah Kecamatan Kasembon sebagai pintu keluar menuju Kabupaten Kediri dan Kabupaten Jombang.
Dan hingga sekarang, kata Deky, pihaknya terus melakukan patroli di tempat ibadah Vihara maupun tempat ibadah lainnya. Sehingga persoalan krisis kemanusiaan terkait masalah kemiskian, pengungsian sejak 2012 itu tidak memprovokasi warga Kabupaten Malang.
“Namun sayangnya, ada pemelintiran informasi terkait pengungsian Rohingya di Myanmar yang ada di media sosial (medsos),” jelasnya.
Ditambahkan, Dialog Lintas Agama yang kita gelar ini, hal itu juga dalam rangka Memelihara Toleransi Umat Beragama di Kabupaten Malang yaitu agar mendukung keutuhan Negara Keasatuan Republik Indonesia (NKRI). Sehingga dari hasil dialog tersebut menunjukkan toleransi umat beragama di Kabupaten Malang sangat kuat. Dan para tokoh lintas agama sangat mendukung terciptanya situasi kondusif di Kabupaten Malang ini.
Sementara di Kediri Aksi bentuk kepeduliaan terhadap tragedi kemanusiaan yang dialami warga Rohingya di Myanmar terus mengalir. Di Kota Kediri mahasiswa Universitas Tri Bhakti Kota Kediri  melakukan aksi penggalangan dana dan aksi treatikal  atas tindakan yang diterima warga Rohingya.
Koordinator aksi Alvan Hidayat mengatakan penggalangan dana ini sebagai bentuk dukungan pada warga Rohingya atas tragedi kemanusiaan yang menimpanya “Jadi kami sebagai mahasiswa, tentunya kami memberikan dukungan kepada rohingya, bagaimana kita akan memberikan bantuan berupa logistik nantinya, akan disalurkan ke Rohingya,” kata Alvan
Menurutnya, aksi tersebut rencananya berlangsung dimulai hari ini dan akan terus dilakukan dibeberapa titik keramaian, seperti acara car free day. Dan dari hasil penggalangan dana pihaknya akan bekerja sama dengan Lazisnu,  yang saat ini dana juga sudah mengumpulkan dana untuk langsung disalurkan ke Rohingya.
“Untuk penyaluran kita kerja sama dengan Lazisnu, saat ini setelah saya koordinasi ke sana dana sudah terkumpul 240 juta dan lansung disalurkan ke Rohingya, ” terang Alvan Hidayat disela sela aksi.
Dia juga menekankan ke organisasi dunia PBB  segera menyikapi tragedi kemanusiaan terhadap warga Rohingya ini,  karena peristiwa yang terjadi saat ini adalah otoritas PBB” Untuk Pemerintah Indonesia untuk lebih menegaskan hasil diplomasi menteri luar negeri, sehingga penderitaan warga dapat terkurangi ataupun selesai ” tandasnya.
Diketahui Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi terbang ke Myanmar untuk bertemu dengan pemimpin negara tersebut, Aung San Suu Kyi, guna menyelesaikan masalah Rohingya. Empat hal yang disampaikan Retno kepada Suu Kyi adalah mengembalikan stabilitas dan keamanan, menahan diri secara maksimal, tidak menggunakan kekerasan, serta memberikan perlindungan kepada semua orang di Rakhine State tanpa memandang suku dan agama. [cyn.van]

Tags: