Polres Malang Perketat Pergerakan Anggota ISIS

Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS)Kab Malang, Bhirawa
Gerakan Islam radikal yaitu jaringan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS), yang saat ini diduga sudah masuk wilayah Kabupaten Malang, dan bace camp-nya atau tempat kegiatannya berada di salah satu masjid di wilayah Desa Gading, Kecamatan Dau, kabupaten setempat. Jaringan ISIS tersebut telah mencari relawan untuk melakukan perang jihad melawan pemerintahannya, serta akan membuat negara Islam di kedua negara tersebut.
Karena jaringan ISIS itu dibentuk oleh warga muslim Iraq dan Syiria yang tidak sejalan dengan pemerintahannya. Sehingga mereka membentuk jaringan Islam radikal untuk melawan pemimpin Iraq dan Syiria yang kini masih berkuasa. Untuk itu, mereka mencari relawan dari Indonesia, agar mau diajak bergabung untuk melawan pemerintahan kedua negara tersebut.
Sementara itu, Kapolres Malang AKBP Adi Deriyan Jayamarta, Minggu (3/8), kepada wartawan menegaskan, jaringan ISIS belum masuk di wilayah kerjanya, namun jaringan Islam radikal itu ada upaya untuk masuk wilayah Kabupaten Malang. Tapi, ia mengaku, bila jamaah Ansharul Khilafah yang disebut-sebut juga sebagai jaringan ISIS, pernah ditolak warga Desa Gading untuk melakukan kegiatan agama di wilayah desanya.
Memang sebelumnya, kata dia, dirinya juga mendapatkan informasi dari masyarakat jika jamaah Ansharul Khilafah telah melakukan kegiatan agama di wilayah Desa Gading, namun dari penelusuran anggota Intelnya, informasi itu tidak benar. “Saat itu pergerekan jamaah Ansharul Khilafah diawali dari salah satu masjid di wilayah Kota Malang, tapi mendapatkan penolakan dari warga setempat,” tutur dia.
Ditegaskan Adi, meski jaringan ISIS belum masuk wilayah Kabupaten Malang, namun polisi akan terus melakukan pemantauan dan penelusuran, serta memperketat pengawasan, terutama di wilayah desa yang jauh dari pusat kota. Sebab, wilayah desa sangat berpotensi dijadikan tempat kegiatan para anggota Islam radikal. Karena dirinya tidak mau kecolongan dengan adanya gerakan Islam radikal tersebut.
“Untuk itu, kami berharap agar warga desa dan perangkat desa lebih waspada jika ada orang asing yang masuk wilayahnya. Jika ditemukan orang asing yang mencurigakan, maka segeralah melaporkan pada polisi terdekat. Agar polisi cepat bergerak untuk mendatangi mereka, hal itu agar mempersempit ruang gerak mereka di wilayah Kabupaten Malang,” terangnya.
Secara terpisah, salah satu warga Desa Gading, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang Murtopo mengatakan, masjid yang disebut-sebut menjadi tempat kegiatan jamaah Ansharul Khilafah di Desa Gading itu, yakni Masjid Jami Sulaiman Al Hunaishil.
Masjid tersebut dibangun oleh warga Desa Jetis, Kecamatan Dau, kabupaten setempat yaitu bernama Muhamad Romly. “Karena kegiatan pengajian yang dia gelar sangat keras dalam menyikapi perang jihad, maka warga melarang dia untuk melakukan kegiatan ceramah agama di masjid yang ia bangunnya itu,” ungkapnya.
Selain menggelar pengajian yang cukup keras, lanjut dia, Romly juga pernah bersama pimpinan Ansharul Khilafah memutar film tentang perjuangan ISIS kepada para jamaahnya. Dan setelah menampilkan film itu, pimpinan Ansharul Khilafah mengajak jamaah yang hadir diundang untuk bergabung dalam perang jihad ke Iraq dan Syiriah. Dari pemutaran film tersebut, maka warga Desa Gading curiga jika kegiatan yang dilakukan Romly mengarah pada Islam radikal.
“Yang akhirnya, warga desa sepakat untuk menolak segala kegiatan agama yang dilakukan oleh Romly dan kelompoknya, termasuk menolak jamaah Ansharul Khilafah. Hingga sekarang di Masjid Jami Sulaiman Al Hunaishil tidak ada lagi kegiatan apapun. Bahkan, warga juga selalu mengawasi secara ketat masjid yang dibangun Romly tersebut,” papar Murtopo. [cyn]

Tags: