Polres Probolinggo Gerebek Rumah Produksi Petasan

Kapolres Probolinggo AKBP Iwan Setiawan (paling kiri) menunjukkan hasil sitaan petasan.

Kapolres Probolinggo AKBP Iwan Setiawan (paling kiri) menunjukkan hasil sitaan petasan.

Probolinggo, Bhirawa
Polres Probolinggo menggerebek industri mercon rumahan di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Samsul Anwar, pemilik industri mercon tersebut, ditangkap. Polisi juga menyita barang bukti, satu karung petasan siap jual, 1 karung selongsong petasan besar, 1 buah balok kayu, 1 karung petasan siap pakai dan 15 kg obat petasan yang sudah jadi, 20 kg serbuk potasium, 50 kg belerang, 12 kg brown, 10 kg arang halus, 2 karung sumbu petasan, 4 karung selongsong petasan kecil.
Kapolres Probolinggo AKBP Iwan Setiawan, Minggu 21/6 mengungkapkan, keberhasilan mengungkap kepemilikan bahan peledak tersebut berkat informasi yang disampaikan masyarakat. Setelah dilakukan penyelidikan, petugas memastikan bahwa nama Samsul memang sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) sebagai pembuat petasan. “Pelaku sengaja memproduksi petasan untuk dijual pada bulan Ramadan dan Lebaran. Dia adalah pelaku lama yang sudah masuk dalam DPO,” kata Iwan.
Saat ini pihaknya tengah menyelidiki siapa pemasok bahan baku petasan tersebut. Selain itu, pihaknya akan meningkatkan patroli dan pengawasan terhadap orang-orang lain yang memproduksi petasan. Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak segan melaporkan jika mengetahui ada orang yang diduga memproduksi petasan.
Karena pelanggaran terhadap aturan tentang kepemilikan bahan peledak sesuai Undang-Undang Darurat No 12/1951, pasal 1 ayat 1 dengan ancaman hukuman penjara maksimal seumur hidup. Berdasarkan hasil penyidikan polisi, Samsul memang dikenal luas sebagai spesialis produsen mercon.
Dia mengaku sudah cukup lama menekuni bisnis tersebut karena keuntungannya yang menggiurkan. Menurut dia, pasar petasan tidak pernah sepi karena bisa dijual ke luar daerah. Melihat peluang itu, Samsul pun mempersiapkan produksi besar pada Ramadan tahun ini dan berharap bisa mendapat keuntungan berkali lipat.
“Petasan ini memang untuk dijual saat bulan puasa dan menjelang Lebaran. Harga jualnya bisa dua kali lipat,” kata Samsul Anwar kepada petugas penyidik. [wap]’

Tags: