Polres Probolinggo Kota Distribusikan 50 Ton Beras untuk Puluhan Ribu Warga

50 ribu ton beras untuk warga kota Probolinggo.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Polres Probolinggo Kota kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat terdampak PPKM darurat. Kali ini, Polres Probolinggo Kota menggelontor sebanyak 50 ton beras. “Pendistribusiannya melalui masing-masing polsek,” ujar Kapolres Probolinggo Kota AKBP RM Jauhari usai menggelar apel pendistribusian bansos di Mapolres Probolinggo Kota, Jum’at (23/7).

Menurut AKBP Jauhari, pendistribusian bantuan beras tersebut tak hanya melalui jajaran polsek, namun juga melibatkan tiga pilar. “Kami juga melibatkan kelurahan untuk melakukan validasi data bagi masyarakat yang terdampak Covid-19,” katanya.

Di tengah pemberlakuan PPKM, AKBP RM Jauhari berharap agar masyarakat di rumah saja. Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Saya minta kepada petugas di lapangan agar tidak terjadi dobel data. Pastikan penerima belum pernah mendapatkan bantuan sama sekali,” katanya.

Sementara itu, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Inf. Imam Wibowo mengatakan jika penyaluran bansos ini merupakan amanah. “Salurkan bansos dengan tepat sasaran. Karena penyaluran bansos ini merupakan sebuah amanah,” tuturnya.

50 ton beras dan sembako didistribusikan Polres Probolinggo Kota bagi 10 ribu kepala rumah tangga selama PPKM darurat berlangsung. Untuk meminimalisir kerumunan, petugas forkompinda membagikan bantuan tersebut secara door to door. Di sisi lain, penyebaran Covid-19 di kota Probolinggo semakin meningkat setiap harinya.

Hal itu diketahui setelah forkopimda setempat membagikan satu paket bantuan berupa beras, gula, teh, minyak danmie instan secara simbolis kepada warga difabelitas dihalaman Polres Probolinggo Kota.

AKBP Raden Muhammad Jauhari mengatakan pihaknya membagikan bantuan sosial sebanyak 50 ton ditambah sembako kepada 10.000 kepala rumah tangga selama pandemi covid-19. Ia berharap bantuan sosial tersebut dapat terus mengalir ke masyarakat, mulai Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah.

“Pembagian bansos dibagikan dengan data yang telah tertulis dan tepat sasaran. Oleh karena itu, petugas akan membagikan secara door to door. Tidak ada duplikasi dan tidak ada warga yang melaporkan,” katanya.

Sementara itu, Plt Dinas kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Setiorini Sayekti menyebutkan tingkat penyebaran Covid-19 di Kota Probolinggo setiap harinya meningkat.

“Menyikapi tinggi pasien Covid-19, kami telah memiliki pusat isolasi di Rusunawa Mayangan dan di Puskemas Wonoasih serta mendirikan tenda darurat hingga Ambulance. Namun, jika ada masyarakat yang hendak isolasi mandiri, ada persyaratan khusus dari Satgas Covid-19, dan Kami dari nakes akan tetap mendampingi dan konsultasi,” paparnya

Terkait evaluasi PPKM darurat, Rini menjelaskan bahwa seluruh sektor mengalami dampak, termasuk sektor ekonomi. Dalam hasil evaluasi, pihaknya menyiapkan skema bantuan melalui Dinsos ataupun DKUPP dari refocussing berupa Belanja Tidak terduga sebesar Rp 7 miliar. ” Ini membantu beban yang dirasakan warga,” ungkapnya

Diketahui, berdasarkan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 Per, Kamis (22/7) mencapai 3134 setelah ada tambahan 56 orang yang terkonfermasi, sembuh 2367 setelah ada tambahan kesembuhan sebanyak 23 orang dan meninggal dunia 206 orang, setelah ada tambahan sebanyak 9 orang meninggal.

AKBP Raden Muhammad Jauhari menambahkan, bantuan beras ke warga terdampak PPKM darurat. Alasannya, agar masyarakat tidak ada yang mengeluh lagi soal bantuan, serta memastikan bahwa masyarakat Kota Probolinggo menerima semua. Beras yang dibungkus seberat 5 kilogram-an tersebut sampai ke tangan warga.

“Kami juga melibatkan 5 Polsek yang ada di wilayah kami. Nantinya di tiap-tiap titik kecamatan akan disalurkan kepada warga setempat,” ujarnya.

Sehingga masyarakat yang betul-betul membutuhkan akan menerima bansos tersebut. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polsek dan Babinkamtibmas, Camat, Lurah, RT dan RW. Jauhari berharap, bansos berupa beras 5 kilogram yang diterima warga saat perpanjangan PPKM bisa bermanfaat. mengingat, selama pemberlakuan PPKM darurat, ekonomi masyarakat menengah kebawah, terganggu.

“Selama PPKM ini, banyak masyarakat yang tidak bisa keluar rumah, Bansos ini diberikan guna meringankan saudara-saudara kita terdampak” tukasnya.

Pemerintah pusat sendiri bakal melakukan evaluasi terkait keputusan perpanjangan PPKM kembali di 25 Juli 2021, bila dirasa angka penularan dan peningkatan kasus Covid-19 masih cukup tinggi, tambahnya.(Wap)

Tags: