Polres Probolinggo Razia Bus, Truk dan Trailer Bertonase Lebihi Kapasitas

Antisipasi laka lalantas polisi Probolinggo razia sopir truk dan bus.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kab Probolinggo, Bhirawa
Polisi Kabupaten Probolinggo merazia kendaraan bertonase besar seperti bus, truk dan trailer. Razia digelar pascakecelakaan maut di Purwodadi, Pasuruan yang menelan 7 korban jiwa. Razia digelar di jalur lintas selatan, Desa Malasan, Kecamatan Tegalsiwalan sekitar pukul 7.30-8.30 WIB. Satu per satu kendaraan langsung dihentikan petugas guna menjalani pemeriksaan kondisi kendaraan.
Petugas mengecek kondisi ban, rem, lampu sein hingga klakson. Tak hanya itu, petugas juga mengecek kondisi sopir kendaraan apakah masih sehat atau kurang fit. Pengecekan kondisi kesehatan sopir dilakukan dengan mengukur tekanan darah masing-masing sopir. Hasilnya, beberapa sopir bus diketahui bertekanan darah tinggi atau tak stabil. Dari pengecekan petugas, tekanan darah mereka mencapai 180-190.
Terkait hal itu, petugas langsung memberikan obat agar tekanan darah para sopir lebih stabil. Serta meminta para sopir bus agar banyak istirahat.
Kasat Lantas Polres Probolinggo AKP Sigit Raharjo, Rabu 25/12 mengatakan, razia digelar guna menekan terjadinya kecelakaan lau lintas. Di mana umumnya terjadi karena human error atau kesalahan manusia sendiri.
Melalui razia itu, lanjut Sigit, pihaknya berharap para sopir kendaraan bertonase besar selalu waspada dan hati-hati. Sopir diimbau tidak ugal-ugalan di jalan dan tidak memaksakan perjalanan saat kondisi badan kurang fit.
Kami imbau para sopir mematuhi aturan berlalu lintas yang benar. Utamanya jangan memaksakan menjalankan kendaraannya saat kondisinya kesehatannya kurang baik,” terang Sigit. Dalam razia yang dilakukan secara mendadak tersebut, belasan truk ekspedisi terpantau melebih batas ukuran semestinya. Mereka yang melanggar langsung ditilang.
Lebih lanjut dikatakannya jumlah kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Probolinggo hingga per 23 Desember 2019, ada 632 kejadian. Berdasarkan data Satlantas Polres Probolinggo tercatat, 116 korban meninggal dunia dan 750 luka ringan. Kecelakaan didominasi kendaraan bermotor roda dua sekitar 740 kejadian. Mobil penumpang 62 kejadian, mobil barang 78 kejadian, bus 10 kejadian dan kendaraan khusus 1 kejadian.
Selain itu kecelakaan tunggal ada 133 kejadian, kecelakaan beruntun 6 kejadian dan tabrak manusia 51 kejadian, tabrak depan/depan 72 kejadian, depan/belakang 72 kejadian, depan/samping 133 kejadian, samping/samping 131 kejadian. Sekitar 441 kejadian laka lantas menimpa pengendara yang tak memiliki SIM. Untuk usia dominan terlibat laka lantas mayoritas berusia 16-30 tahun, ada sekitar 296 kejadian.
Untuk pelaku terbanyak mengalami kecelakaan kalangan swasta mencapai 486 kejadian. Untuk lokasi kecelakaan yang sering terjadi, pertama di jalan kabupaten/kota sebanyak 356 kejadian dan di jalan nasional 226 kejadian. Sementara faktor tertinggi, yang menyebabkan terjadinya laka lantas akibat pengemudi yang lengah sebanyak 631 kejadian.
Berdasarkan catatan kepolisian kecelakaan didominasi human error atau manusianya. Dia mengimbau pengguna jalan agar selalu menyiapkan segala sesuatunya sebelum mengemudikan kendaraan. Persiapan sendiri, mulai dari fisik pengendara hingga kondisi kendaraan yang akan ditumpangi, apakah sudah layak jalan atau tidak, ungkapnya.
Untuk persiapan fisik, pengendara wajib kondisinya sehat dan bugar, sebelum mengemudikan kendaraannya. Dan kondisi kendaraan, harus dicek dulu sebelum berangkat. Baik itu kondisi rem, ban, lampu dan lainnya. Serta surat-suratnya, harus lengkap,” jelasnya.
Di momen libur natal dan tahun baru ini. Pengendara agar selalu hati-hati di jalan, tidak ugal-ugalan dan menaati aturan lalu lintas selama perjalanan, himbaunya.
Pada libur Natal dan tahun baru (Nataru), penumpang bus di Terminal Bayuangga, Kota Probolinggo, meningkat. Bahkan, jumlah penumpang yang masuk terminal sudah makin banyak sejak tiga hari terakhir. Rabu 25/12, hingga pukul 14.00, tercatat ada 6 bus Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) yang diberangkatkan dengan 29 penumpang. Serta, 255 bus Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) tiba diterminal dengan 1.069 penumpang dan 239 bus dengan 1.683 penumpang diberangkatkan dari terminal.
Tim Gakkum Terminal Bayuangga Probolinggo Dea Indra mengatakan, angka itu dimungkinkan akan terus bertambah. Karena kemarin merupakan H-1 Natal, sehingga banyak penumpang yang bergegas melakukan perjalanan.
Penumpang yang datang tidak hanya untuk mudik merayakan Natal. Namun, juga untuk bepergian mengisi hari libur untuk berwisata. Layaknya arus mudik Lebaran (Idul Fitri), H-1 biasanya lonjakan penumpang sangat tinggi. Ditambah bersamaan dengan libur sekolah, pasti mengalami kenaikan. Dari pantauan kami, sejak pagi volume penumpang sudah meningkat, jelasnya.
“Dari tren tiga hari belakangan memang terlihat kenaikan. Namun, kenaikan paling signifikan terjadi pada hari Minggu. Kemudian, pemantauan petugas di lapangan kami perkirakan hari ini (Selasa) akan mejadi puncaknya,” ujarnya.
Meningkatnya arus lalu lintas di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota, diamini oleh Kasat Lantas Polres Probolinggo Kota AKP Tavib Hariyanto. Menurutnya, sejumlah ruas jalan tampak semakin padat. Namun masih kecil, kurang dari 30 persen. Hasil pantauan sementara, arus lalin (lalu lintas) masih kondusif. Tidak ada lonjakan yang signifikan, paparnya.
Ruas jalan yang sempat mengalami kepadatan di Jalan Panglima Sudirman, depan Pasar Baru Kota Probolinggo. Hanya sebentar, menginjak sore sudah mulai normal kembali, tambahnya. (Wap)

Tags: