Polres Situbondo Halau ‘Rusuh Pilkada’

Ratusan polisi anti huru hara menghalau ribuan pendemo yang menuntut penghitungan suara ulang hasil pilkada kemarin. [sawawi/bhirawa]

Ratusan polisi anti huru hara menghalau ribuan pendemo yang menuntut penghitungan suara ulang hasil pilkada kemarin. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Ratusan pasukan anti huru hara yang terdiri dari pasukan Brimob dan Polres Situbondo mengamankan Kantor KPUD Kab Situbondo Jumat pagi kemarin (21/8). Itu dilakukan karena ribuan pendemo mendatangi KPUD guna menuntut penghitungan hasil suara pilkada tahun 2015. Pemandangan yang mendapat atensi masyarakat Kota Santri bukanlah kejadian sesungguhnya melainkan merupakan simulasi pengamanan pelaksanaan pilkada oleh jajaran Polres Situbondo.
Pengamatan Bhirawa, sejak pukul 07.00 wib, Polres Situbondo melakukan simulasi di alun-alun Kota dengan agenda kampanye calon bupati dan calon wakil bupati. Acara dilanjutkan dengan parade pasukan pengamanan pilkada serta proses pencoblosan dibilik suara. Hadir diantaranya, Kapolres AKBP Hadi Utomo, Dandim Letkol Polsan Situmorang, Sekda Syaifullah dan jajaran Forpimda lainnya.
Menurut Kapolres Situbondo AKBP Hadi Utomo, langkah simulasi ini dilaksanakan agar pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) 9 Desember 2015 berlangusng aman dan damai. “Pilkada ini merupakan bagian dari demokrasi yang harus berjalan dengan aman. Untuk itu Polres Situbondo menggelar simulasi pengamanan Pilkada. Simulasi dilakukan untuk mengantisipasi kerusuhan massal usai penghitungan suara pasangan Calon Bupati dan Wakil Calon Bupati, saat pelaksanaan nanti,” tegas Kapolres Hadi.
Simulasi ini dilakukan di depan Kantor KPUD Situbondo, bertujuan untuk memberitahukan keadaan yang sebenarnya kepada pasukan penjaga keamanan pilkada serta untuk memberikan pengaruh psykologi dengan lingkungan di sekitar KPUD. “Simulasi ini merupakan eskalasi keadaan untuk melakukan tindakan karena kondisinya sudah berubah. Selain itu juga untuk melakukan sistem pengamanan kota. Ini karena  di KPUD didalamnya ada material cabup-cawabup yang harus diamankan,” tegas Kapolres Hadi.
Masih kata Kapolres, dari semua kekuatan yang ada dikerahkan dalam simulasi sesuai dengan Peraturan Kapolri. Yang pasti, tegas Kapolres Hadi, dalam pengamanan pilkada nanti tidak dikenal dengan isitilah tembak ditempat, melainkan yang benar adalah penggunaaan kekuatan sebagaimana kondsi dilapangan.”Tindakan kita ambil untuk melumpuhkan perusuh. Ini sesuai dengan prediksi yang tidak baik menjadi prediksi yang baik,” paparnya.
Sementara itu, menurut Kabag Ops Polres Situbondo, Kompol Suhariyono, pihaknya menampilkan beberapa skenario pengamanan. Menurutnya pengamanan Pilkada sudah dilakukan sejak dari tempat pemungutan suara (TPS). Suhariyono menambahkan, untuk mengamankan Pilkada 9 Desember mendatang, Polres menerjunkan 450 personil polisi. “Selain itu pengamanan juga di bantu pasukan TNI dan Brimob,” pungkasnya. [awi]

Tags: