Polres Sumenep Salurkan Bansos Kapolri Sebanyak 10 Ton Beras

Sumenep, Bhirawa
Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Sumenep menyalurkan bantuan sosial (Bansos) sebanyak 10 ton beras. Bansos Kapolri itu disalurkan jajaran Polres Sumenep kepada masyarakat terdampak Covid-19. Sebelum penyaluran Bansos, Polres setempat menggelar apel di halaman Mapolres setempat yang dipimpin langsung Kapolres, Deddy Supriadi.
Dalam apel pasukan itu, juga dihadiri oleh Wakapolres Sumenep Kompol Andi Febrianto, Kabag Ops, Kompol Sutrisno, Kabagren Kompol Sarpan, Kabag Sumda, AKP Puryanto, para Kasat Polres Sumenep, para Kapolsek, para Kasi, para Personil dan Staf Polres Sumenep.
Kepala Kepolisian Resor Sumenep, AKBP Deddy Supriadi mengatakan secara simbolis pendistribusian Bansos Kapolri 10 ton beras untuk masyarakat terdampak Covid-19 dilakukan setelah apel di Mapolres Sumenep. Nantinya, bansos itu akan dibagikan kepada masyarakat pra sejahtera ataupun juga tidak memiliki penghasilan selama pandemi Covid-19 tersebut sesuai dengan amanat Kapolri.
“Ada beras sebanyak 10 ton dari Kapolri yang akan diberikan kepada masyarakat terdampak bencana Covid-19,” kata Kapolres Sumenep, AKBP Deddy Supriadi, Selasa (12/5).
Menurut orang nomor satu di Korp coklat Sumenep ini, selain beras bagi masyarakat juga ada bantuan dari pihak Yayasan Bakti Husada, pemberian berupa APD yang telah diterima. APD itu nantinya akan dipakai oleh Polsek Jajaran untuk menghadapi para pasien ataupun masyarakat yang terpapar Covid-19 untuk dilakukan perbantuan secukupnya bekerja sama dengan dinas kesehatan.
“APD itu nanti akan dipakai oleh jajaran Polsek. Mereka akan membantu kinerja jajaran Dinas Kesehatan Sumenep untuk menghadapi pasien yang terpapar Covid-19,” ucapnya.
Ia berharap, dengan adanya bantuan beras dan APD itu bisa meringankan beban masyarakat dan petugas yang melawan virus tersebut. Covid-19 ini tidak boleh diremehkan, namun juga tidak boleh ditakuti secara berlebihan. Masyarakat dan petugas tetap menjaga kondisi kesehatan agar virus tidak gampang menyerangnya. Sebab, jika kondisi kesehatan masyarakat lemah, maka virus tersebut cepat masuk dan mengalahkan pertahanan kondisi tubuh manusia.
“Untuk itu kita saling menjaga kesehatan dan tetap mematuhi anjuran pemerintah,” tukasnya. [sul]

Tags: