Polres Tulungagung Amankan Pupuk Bersubsidi Jenis NPK Diduga Palsu

AKP Ardyan Yudo Setyantono

Tulungagung, Bhirawa
Satreskrim Polres Tulungagung mengamankan 19 sak pupuk subsidi yang diduga palsu. Pupuk jenis NPK tersebut sempat beredar di Desa Ngrejo Kecamatan Tanggunggunung. “Kami sudah amankan pupuk yang diduga palsu itu. Ada 19 sak yang persaknya berisi 50 kg,” ujar Kasatreskrim Polres Tulungagung, AKP Ardyan Yudo Setyantono, Kamis (5/11).

Selain itu, lanjut dia, polisi juga sudah meminta keterangan tiga orang terkait pupuk yang diduga palsu tersebut. “Kami sedang melakukan pulbaket (pengumpulan data dan keterangan),” sambungnya.

Rencananya, Satreskrim Polres Tulungagung akan sesegera mungkin melakukan pemeriksaan melalui uji laboratorium terhadap pupuk yang diduga palsu itu. Uji laboratorium untuk membuktikan apakah pupuk asli atau palsu.

Ketika ditanya apakah peredaran pupuk yang diduga palsu sudah menyebar ke seluruh wilayah Tulungagung, AKP Ardyan Yudo baru menemukan di daerah Desa Ngrejo Kecamatan Tanggunggunung. “Jadi masih satu tempat,” terangnya.

Sebelumnya, Kasi Pidsus Satreskrim Polres Tulungagung, Iptu Didik Riyanto, menandaskan jika hasil laboratorium menunjukkan pupuk tersebut palsu implikasinya pada hukum pidana. “Kalau ada unsur pidana tentu proses penyelidikan akan berlanjut. Termasuk menelusuri siapa suppliernya, asal pupuk dari mana, dan sebagainya,” paparnya.

Beredarnya pupuk yang diduga palsu ini sempat membuat warga utamanya petani di Desa Ngrejo Kecamatan Tanggunggunung resah. Terlebih pupuk dikemas layaknya pupuk buatan pabrik, meski warna pupuk terlihat keruh dan tidak bening seperti pada kemasan aslinya.

Sementara itu, Kasi Pupuk Pestisida dan Alat Mesin Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Triwidyono Agus Basuki, mengaku sudah mendapat informasi soal peredaran pupuk yang diduga palsu. Ia pun bakal melakukan uji laboratorium terhadap pupuk tersebut.

“Kami belum bisa menyatakan pupuk itu palsu atau tidak. Saat ini kami sudah minta tolong pada petugas yang ada disana (Desa Ngrejo) untuk mengambil sampel sebagai bahan uji laboratorium,” ujarnya.

Triwidyono selanjutnya membeberkan pula jika sudah menghubungi produsen pupuk yang diduga dipalsukan itu. “Saat ini sedang ditelusuri, karena kejadian serupa juga terjadi di daerah lain,” ucapnya.[wed]

Tags: