Polres Tulungagung Diminta Tegas Aksi Pornografi

Massa AMTB saat berorasi di depan Mapolres Tulungagung, Jumat (16/12) siang.

Massa AMTB saat berorasi di depan Mapolres Tulungagung, Jumat (16/12) siang.

Tulungagung, Bhirawa
Aksi mirip unjuk rasa 212 terjadi di Tulungagung. Massa yang menamakan diri Aliansi Muslimin Tulungagung Bersatu (AMTB) melakukan long marc dari Masjid Agung Al Munawwar menunju Polres Tulungagung seusai salat Jumat akhir pekan kemarin. Mereka menuntut polisi tegas terhadap aksi pornografi dan pornoaksi yang kini mulai marak di Kota Marmer.
Aksi ini sempat menjadi perhatian warga Kota Tulungagung. Apalagi sepanjang perjalanan menuju Polres Tulungagung, mereka melantunkan salawat. Koordinator aksi, Heri Widodo, mengatakan kedatangannya ke Polres Tulungagung untuk menyampaikan aspirasi. Selain juga melaporkan terkait dugaan pornografi dan pornoaksi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir di Tulungagung,” tuturnya.
Menurut dia, saat ini masyarakat tengah diresahkan dengan kegiatan dua klub motor yang belum lama menyelenggarakan pentas yang di dalamnya terdapat unsur pornografi dan pornoaksi. Bahkan lebih parah lagi kegiatan tersebut diunggah di media sosial. “Ini sudah melanggar UU No. 44 Tahun 2008 tentang pornografi, selain juga melanggar UU ITE terkait pengunggahan video yang mengandung unsur pornografi dan porno aksi,” paparnya.
AMTB, lanjut Heri Widodo, berharap tidak ada lagi kegiatan serupa di Tulungagung. Karenanya, dia berharap polisi lebih tegas terhadap para penyelenggara kegiatan yang berbau pornografi dan pornoaksi.
Sementara itu, Wakapolres Tulungagung, Kompol I Dewa Gde Juliana seusai menerima perwakilan massa AMTB, mengungkapkan laporan yang telah diterima polisi dari AMTB akan segera ditindaklanjuti. “Kita akan pelajari kasusnya dan menyelidikinya, utamnya dengan barang bukti,” tandasnya.
Guna menghindari izin penyelenggaraan yang buntutnya menampilkan hal-hal yang tidak pantas, Kompol Dewa menyatakan polisi akan lebih selektif lagi dalam pemberian izin kegiatan. Caranya dengan mempertanyakan lebih detail terkait acara yang akan diselenggarakan pada panitia penyelenggara. “Yang kemarin terjadi mereka (penyelenggara acara) tidak menyampaikan kalau acaranya ada sexy dancer. Mereka hanya menyampaikan izin menggelar ulang tahun komunitas,” paparnya. [wed]

Tags: