Polresta Kota Kediri Turunkan Tim

Polresta Kota KediriKota Kediri, Bhirawa
Masih banyaknya antrian pembelian premium dengan menggunakan jerigen di sejumlah SPBU Polres kediri kota mulai melakukan penyelidikan tentang adanya indikasi penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis
premium oleh sejumlah pembeli Kapolres kediri kota AKBP Budhi Herdisusianto mengatakan dengan masih
sulitnya mencari premium.
Pihaknya juga memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan adanya dugaan aksi penimbunan “Saya telah memmerintahkan anggota untuk melakukan penyelidikan adanya dugaan aksi penimbunan, jika memang ditemukan adanya penimbunan BBM oleh masyarakat kami menindaknya sesuai hukum yang berlaku” kata
Kapolres.
Dari keterangan Kasubag Humas Polresta Kediri AKP Siswandi Tim Khusus untuk meyedikian adanya dugaan penimbunan di bentuk dari unsur Intelejen dan Reskrim Unit Pidana Ekonomi, menurutnya saat ini Polres Kediri Kota pantau 18 SPBU Khususnya yang diperbatasan dengan kabupaten lain di wilayah hukumnya.
“Tim ini dibentuk  guna melakukan penyelidikan dugaan pembelian BBM premium yang diindikasikan dilakukan sejumlah pembeli yang menggunakan jirigen, tak hanya itu Polres Kediri Kota saat ini juga pantau 18
SPBU Khususnya yang diperbatasan dengan kabupaten lain,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, sudah sepekan lamanya kelangkaan Bahan Bakar Minyak ( BBM ) solar maupun Premium terjadi wilayah Kediri. Padahal pasokan dari pihak pemerintah sudah dinormalisasikan sesuai kebutuhan
dan permintaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU).
Kelangkaan ini mengakibatkan kepanikan masyarakat sehingga menimbulkan aksi borong premium, hal ini berimbas pada mahalnya harga eceran premium, harga eceran premium mencapai Rp 10000-Rp 13000 per liter. Hal ini disesalkan oleh Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Dan Gas Bumi (Hiswana Migas) ,  menurut David Wahyudi ketua Hiswana Mioigas, seharusnya masyarakat tidak boleh mengunakan kesepatan tersebut untuk
mengeruk keuntungan pribadi.
“Kasihan pada masyarakat, saya menghimbau agar masyarakat tidak menjual dengan harga yang tidak sesuai, masak premium mencapai Rp 13 ribu, jangan dong kasian masyarakat” ungkapnya pada wratawan. [mb2]

Rate this article!
Tags: