Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal saat menyerahkan motor korban perampokan.
Kota Probolinggo, Bhirawa
Bersamaan dengan Upacara HUT Bhayangkara ke 71, Polresta Probolinggo kembalikan 6 unit sepeda motor hasil tindak kejahatan yang berhasil diungkap kepada 6 orang korban curas dan curat. Penyerahan dilakukan di halaman Mapolresta usai upacara peringatan HUT Bhayangkara ke 71. Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal didampingi Kasat Reskrim AKP Pujiono.
Pengembalian motor kepada korban Endang (34) ibu hamil, warga Jl Wijaya Kusuma, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo pada hari Selasa (4/7). Saat itu, korban ditembak dengan air gun, oleh pelaku Nur Halim (24) warga Desa Tamansari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.
“Ini hasil dari pengembangan yang dilakukan oleh Reskrim Polresta Probolinggo, berhasil diamankan 6 unit sepeda motor, hasil pencurian yang dilakukan oleh pelaku (Nur Halim) bersama temannya, yaitu Tonny Wijaya (40), pekerjaan swasta, warga Jalan Kapten Patimura Kota Probolinggo, yang sebelumnya telah ditangkap lebih dulu oleh Polisi. “Dan dia ini (pelaku) yang menyuruh pelaku (Nur Halim)” kata Alfian Nurrizal, Selasa (11/7).
Tonny ini kata Kapolresta, tidak bekerja sendiri, melainkan menyuruh Nur Halim untuk mengeksekusinya. Ternyata, menurut hasil pemeriksaan, perbuatan mereka tersebut dilakukan di daerah Kecapan Kelurahan Kebonsari Kulon, kos-kosan daerah Tajungan Kelurahan Mayangan, Jalan KH Ahmad Dahlan Gg Usaha Tani Kelurahan Kebonsari Kulon, Jalan KH Hasan Gg Hijrah Kelurahan Sukoharjo, Jalan Sunan Kalijogo 32 Kelurahan Jati dan Pasar Mantong Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo. “Nur Halim tertangkap setelah melakukan aksi keenamnya di Jalan Wijaya Kusuma Kota Probolinggo. Dan ini merupakan modus baru yang sangat perlu diwaspadai oleh pemilik kendaraan roda dua,” ujarnya.
Modus yang dilakukan oleh pelaku, kata Kapolres sangat sederhana. Pertama-tama pelaku Tonny yang berprofesi sebagai tukang cuci sepeda motor, menggandakan kunci kontak tanpa sepengetahuan pemiliknya. Kemudian oleh Tonny, kunci ganda tersebut diserahkan kepada Nur Halim untuk selanjutnya dicuri.
Selain itu, kata AKBP Alfian, masih ada satu pelaku lain yang dalam pengejaran oleh petugas. Dan saat ini masih akan kami dalami lagi apakah ada TKP yang lain. Nur Halim dijerat dengan Pasal 365 KUHPidana tentang pencurian dengan kekerasan. Sedangkan untuk tersangka Tonny Wijaya dijerat dengan Pasal 363 KUHPidana.
“Selain itu, juga diserahkan penghargaan kepada masyarakat yang membantu tugas Polri dalam mengungkap kasus tersebut. Kami juga sudah serahkan barang bukti kendaraan tersebut kepada pemiliknya, yang sebelumnya mereka saya suruh untuk menyuci dan membersihkan motornya,” paparnya.
Pihaknya berharap kepada masyarakat agar mencuci kendaraannya sendiri dan juga mengingatkan agar warga masyarakat tidak selalu percaya terhadap orang lain yang belum pasti identitasnya. Masyarakat perlu hati-hati jika saat mencuci kendaraannya, sebab dari 6 kendaraan yang dicuri, ada 4 kendaraan yang berhasil digandakan kuncinya oleh tukang cuci motor” tandasnya.
Sebelum diambil semua kendaraan dicocokan surat surat dengan nomor mesin dan rangka. Setelah itu baru dilakukan penyerahan kunci kontak ke pemilik. “Pemilik kami minta untuk mencuci motornya didepan khalayak tamu undangan. Dan terakhir kami berikan gembok (kunci ganda) dari Polresta Probolinggo. Kegiatan ini adalah sebagai simbol agar pemilik bisa mengamankan kendaraannya sendiri,” tandasnya.
Juga menyerahkan sejumlah hadiah kepada pemenang lomba pos kamling terbaik. “Hadiah yang diberikan berupa uang pembinaan, piala dan piagam dengan harapan bisa memberikan dan memotivasi kepada masyarakat untuk lebih semangat lagi dalam menjaga lingkungan, kebersihan dan aktifitas pos kamling tersebut.
“Harapan kami, kegiatan jaga malam lebih ditingkatkan lagi dan menjaga kebersihan kampung serta lebih solid kepada sesama warga untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif di wilayah masing masing polsek,” tambahnya. [wap]
