Polrestabes Surabaya Targetkan Vaksinasi Anak Tuntas sebelum Akhir Januari

Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo meninjau pelaksanaan vaksinasi anak di Gedung Bhara Daksa Mapolretabes Surabaya.

Polrestabes Surabaya, Bhirawa.
Polrestabes Surabaya berupaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Targetnya yakni vaksinasi anak bisa tuntas sebelum akhir Januari 2022, sesuai tujuan membangun Surabaya sehat dan memiliki herd immunity yang tinggi.

Guna mempercepat vaksinasi, Polrestabes Surabaya menggelar vaksinasi untuk anak. Bertempat di Gedung Bhara Daksa, Sabtu (14/1), gelaran vaksinasi anak ini sudah masuk tahap vaksinasi dosis kedua. Dengan pengawasan langsung oleh Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo didampingi Kabag SDM Polrestabes Surabaya beserta Pejabat Utama (PJU) Polrestabes Surabaya.

“Sesuai arahan Bapak Kapolrestabes Surabaya, vaksinasi anak ini bise selesai sebelum akhir Januari 2022,” kata Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo.

Dijelaskaannya, saat ini pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahu di Surabaya sudah cukup bagus. Yakni sudah mencapai target di atas 76%. Sementara untuk pelaksanaan vaksinasi usia dewasa maupun lansia sudah sesuai target yang diharapkan, yakni mencapai lebih dari 100%.

Suksesnya pelaksanaan vaksinasi ini, sambung Hartoyo, tidak lepas dari peran serta seluruh elemen masyarakat. Mulai dari Pemerintah maupun dari tokoh-tokoh masyarakat. Dengan semangat inilah Kota Surabaya bisa mempercepat pelaksanaan vaksinasi dan pembentukan herd immunity.

“Peran serta dan kerjasama antara Pemerintah, kepolisian, stakeholder terkait dan masyarakat adalah kunci keberhasilan pelaksanaan vaksinasi,” ungkapnya.

Ditambahkannya, Polrestabes Surabaya bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sangat serius dalam pelaksanaan vaksinasi. Khususnya dalam membentuk herd immunity warga Kota Surabaya. Dengan harapan Kota Surabaya tetap sehat dan terhindar dari macam varian Covid-19.

“Kami tetap memohon kerjasama dan mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menaati protokol kesehatan dari Pemerintah. Khususnya tetap waspada akan varian baru Covid-19, yakni omicron. Intinya jangan panik dan tetap melaksanakan prokes,” pungkasnya. [Bed.gat]

Tags: