Polrestabes Tutup Tujuh Pintu Akses Masuk ke Surabaya

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Jelang putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis (21/8) hari ini,  Polrestabes Surabaya menutup tujuh titik yang merupakan akses masuk ke Kota Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta mengatakan, pola pengamanan yang diprioritaskan yakni di KPU Provinsi, KPU Surabaya, dan Bawaslu. Selain itu,  ada tujuh titik yang akan di sekat-sekat, yakni pintu masuk dari arah Madura ke Surabaya, Gresik ke Surabaya, Sidoarjo, Bundaran Waru, Karang Pilang, Pondok Candra, dan SIER. “Tujuh titik ini sudah kita mapping, dan intinya kita lokalisir jangan sampai ada massa dari luar kota bisa masuk ke sini,” terang Setija Junianta kepada wartawan, Rabu (20/8).
Tak hanya itu, Setija memaparkan, ada 1 objek vital yang diamankan, di antaranya adalah Gedung Negara Grahadi, Balai Kota, Tugu Pahlawan, Taman Bungkul, dan Kantor-kantor partai. Pengamanan juga dilakukan di tujuh pusat keramaian dan pusat perbelanjaan di Surabaya dengan sistem floating dan total pasukan yang disiagakan sebanyak 3.094 personel.
Pengamanan yang dilakukan Polrestabes Suraba mendapat back up penuh dari Polda jatim dan TNI. Dengan fokus titik kerawanan yang dipusatkan di KPU Jatim. “Kemungkinan ada aksi unjuk rasa seperti lalu. Makanya saya tetap harus memperhitungkan apapun hasilnya, pasti ada pihak yang kecewa,” ungkapnya.
Mantan Kapolres Sidoarjo ini menjelaskan, selain melakukan pengamanan terhadap massa salah calon,  pihaknya juga siap mencegah euforia konvoi dari calon lain. Misal, kalau yang menang kubu A dan yang dirugikan B, dan yang euforia massa kubu A, maka itu juga akan diantisipasi. “Saya tetap mempersiapkan kemungkinan buruk kalau terjadi konvoi. Tapi, sampai sekarang surat izin orasi dari massa di KPU belum ada,dan saya belum tanya Dirintel Polda Jatim,” urainya.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono menambahkan untuk kekuatan pengamanan, Polda Jatim menyiapkan s 1/3 kekuatan yakni 14.120 personel, dan akan disebar di seluruh jajaran. Kemudian ada 10 zona yang menjadi atensi Kapolda Jatim, masing-masing zona  ditempatkan sebanyak 12 SSK Brimob, 8 SSK Sabhara.
Sedangkan wilayah yang menjadi atensi Polda Jatim yakni mulai dari Madura yang ditempatkan 3 SSK Brimob di Kabupaten Bangkalan, Pamekasan, Sampang, Sumenep dan ditambah 1 SSK Sabhara. Dilanjutkan di wilayah Tapal Kuda mulai dari Pasuruan, Probolinggo, Bondowoso dengan personel Brimob sebanyak 1 SSK, dan di Polrestabes Surabaya ada 2 SSK Brimob diperbantukan di sana.
“Di wilayah Malang ada Brimob yang mem-back up Malang Raya. Dan di Kediri di-back up Polres Kediri, Madiun di-back up kompi Polres Madiun, serta di Pacitan nanti kita back up 1 SSK Brimob dari Polda Jatim,” terang Awi.
Tak hanya 10 zona dan wilayah Tapal Kuda saja, Awi menegaskan, kawasan Pantura mulai dari Gresik, Lamongan, Bojonegoro, menjadi perhatian pengamanan Polda Jatim. Serta dilakukan pengamanan di objek vital.  Termasuk pula pintu masuk dari Demak, Jembatan Suramadu dan dari Surabaya ke Madura akan dipagar betis. “Semua akses pintu masuk menuju Surabaya, akan kami tutup guna menghindari adanya massa dari luar Surabaya,” ungkap Awi.

SBY Batalkan Agenda
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membatalkan sejumlah agendanya ke beberapa daerah untuk memantau langsung putusan MK Kamis hari ini.
“Iya, Pak SBY ada di sini besok (hari ini). Sebagai kepala negara beliau memantau, kan Pak Presiden sudah sangat serius mendukung penyelenggaraan Pileg dan  Pilpres ini sejak bertahun-tahun lalu,” kata Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Istana Negara, Rabu (20/8).
Gamawan mengatakan SBY juga menginstruksikan kepada seluruh pembantunya untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik untuk menjaga keamanan. “Iya, beliau akan mencermati hasil putusan MK,” ujar Gamawan.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kapolri Jenderal Sutarman. Sutarman mengatakan SBY baru akan melakukan kunjungan ke daerah setelah putusan MK dibacakan dan semua berlangsung dengan tertib. “Jadi beliau akan concern juga memperhatikan apa yang akan terjadi di Jakarta pada saat pembacaan keputusan MK,” kata Sutarman. [bed]

Tags: