Polri Berjanji Selidiki Rentetan Kasus Penyerangan Tokoh Agama

Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol M Iqbal mengomentari rentetan kasus penyerangan tokoh agama di seluruh wilayah Indonesia di Mapolda Jatim, Selasa (13/2).[abednego/bhirawa]

Polda Jatim, Bhirawa
Belakangan ini di sejumlah daerah dan wilayah Indonesia marak kasus penyerangan terhadap tokoh agama dan tempat ibadah. Menanggapi hal itu, Polri berjanji akan mengusut tuntas kasus kekerasan ini.
Ada pun kasus penyerangan dan kekerasan ini di antaranya menyasar Gereja Santa Lidwina Sleman Jogjakarta, pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka Bandung Jawa Barat. Juga penyerangan terhadap Ustaz Prawoto, Komandan Brigade Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis). Prawoto meninggal dunia oleh serangan yang dilakukan oknum yang diduga alami gangguan kejiwaan.
Penyerangan tempat ibadah juga merambah Jatim. Terakhir di Masjid Baiturrahim Jl Sumurgempol No 77 Karangsari Tuban dirusak oleh orang yang diduga juga mengalami gangguan jiwa, Selasa (13/2) dini hari.
“Pendekatan yang pertama kita lakukan yakni recovery (pemulihan) dan memberikan pertolongan terhadap korban. Pelaku penyerangan tersebut juga kita amankan guna penyelidikan lebih lanjut,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol M Iqbal saat menghadiri peresmian Masjid Arif Nurul Huda di Mapolda Jatim, Selasa (13/2).
Iqbal mengatakan, Polri dalam hal ini akan menyelidiki dan mengusut tuntas kasus penyerangan terhadap tokoh agama yang saat ini marak terjadi. Pihaknya juga melakukan upaya-upaya antisipatif agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Salah satunya dengan merangkul semua komponen masyarakat untuk melakukan penguatan di wilayah maupun lingkungan masing-masing.
“Polri akan melakukan upaya antisipatif agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Sementara ini kita melihat beberapa kasus, terutama yang terjadi di Sleman itu murni penyerangan, dan tidak ada kaitannya dengan negara. Meskipun begitu, kami tetap dalami,” tegas mantan Kapolrestabes Surabaya.
Mabes Polri, lanjut Iqbal, sudah memerintahkan Kapolres setempat dan mengirim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror untuk melakukan pengamanan dan pendalaman di tempat kejadian. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan kembali melakukan aktivitas sebagaimana mestinya.
Skenario Adu Domba
Sementara itu, Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin mencurigai bahwa aksi teror dan kekerasan terhadap tokoh agama belakangan ini merupakan skenario pihak-pihak tertentu untuk membenturkan dan mengadu domba antar umat beragama yang ada di Indonesia.
“Walaupun saya tidak punya fakta, tapi saya menyimpulkan rentetan kasus penyerangan terhadap tokoh-tokoh agama ini sepertinya ada skenario sistemik dan sistematis. Ada yang ingin mengadu domba antar umat beragama di Indonesia,” ucapnya saat menghadiri peresmian Masjid Arif Nurul Huda di Mapolda Jatim, Selasa (13/2).
Kasus-kasus ini, lanjutnya, akan mudah menimbulkan prasangka-prasangka dari satu kalangan terhadap yang lain. Selain itu sebagai ajang provokasi untuk menimbulkan benturan antar umat beragama hingga pada akhirnya mengganggu stabilitas nasional.
Pihaknya sangat menyayangkan jika memang terbukti ada pihak-pihak yang sengaja mendesain aksi penyerangan tersebut. Karena kejadian-kejadian yang beruntutan ini dapat melukai bangunan Bhinneka Tunggal Ika bangsa Indonesia yang sudah dibangun sejak lama.
“Harapan saya kepada aparat penegak hukum dan keamanan, khususnya Polri agar secara serius mengusut kasus ini dengan tuntas. Dan dapat mengungkap terkait siapa dan apa motif di balik ini semua,” pintanya.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini mengkhawatirkan apabila kasus tersebut tidak segera ditangani, maka dampaknya terhadap prasangka-prasangka dan timbulnya benturan antar umat beragama. [bed]

Tags: