Polri Cek Lubang Maut Pantura Probolinggo-Banyuwangi

Akibat banyak lubang sering terjadi laka lantas, Polisi tunjuk lubang maut di pantura Bentar.

Probolinggo, Bhirawa.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan jalan Pantura Probolinggo-Banyuwangi ruas Dringu-Paiton penuh dengan lubang menganga. Jika tak berhati-hati, pengguna jalan siap-siap untuk menjemput maut, tidak sedikit yang jatuh terpelanting.
Mengantisipasi banyaknya korban jiwa dan materi, Satlantas Polres Probolinggo pun melakukan survei di jalan arteri tersebut. Hasilnya, cukup mencengangkan. Dari hasil survei yang dilaksanakan petugas, terdapat ratusan lubang dengan berbagai diameter tercatat oleh petugas. Dari ruas Desa Kalirejo, Kecamatan Dringu hingga Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan, setidaknya ada 200-an lubang.
“Kalau hingga ruas Paiton, bisa jadi jumlah lubang itu lebih banyak dari ini. Besok survey dalam rangka keselamatan berlalulintas ini kami lanjutkan,” tutur Kanit Patroli Satlantas Polres Probolinggo Ipda. I Nyoman Harayasa, Minggu (5/2).
Menurut Nyoman, mengatakan lubang yang menganga dijalur tersebut mempunyai lebar bervariasi, antara 0,5 meter hingga 1 meter. Sementara untuk kedalaman juga tidak sama, antara 3 cm hingga 10 cm. Petugas juga mendapati ketinggian bahu jalan dengan badan jalan mencapai 15 cm.
“Kondisi sangat berbahaya bagi pengguna jalan, terutama sepeda motor dan sedan. Kendaraan itu bisa terperosok dan mengalami kecelakaan. Dari hasil survei ini nantinya akan menjadi acuan untuk berkoordinasi dengan balai besar untuk perbaikannya,” terang Nyoman.
Namun, ketika ditanya jumlah data kecelakaan yang terjadi di sepanjang jalan nasional tersebut, Nyoman mengaku tidak punya data. Hanya saja, ia menyarankan kepada pengguna jalan untuk berhati-hati saat melintas. “Data kecelakaan lalulintas saya tidak punya, itu ada di unit laka lantas,” tandasnya.
Kondisi jalan pantura ruas Probolinggo – Situbondo sepanjang kurang lebih 30 KM, penuh lubang. Kondisi ini dikeluhkan oleh penggunan jalan arteri nasional tersebut, karena sangat rawan kecelakaan. Tak hanya berlubang, jalan ini bergelombang yang penuh pasir, sehingga berbahaya bagi pengguna jalan. Terutama penggendara roda dua, karena rentan terpelanting saat rodanya masuk ke dalam lubang.
“Kondisi ini sudah lama dan bertambah parah saat musim hujan. Sangat berbahaya, utamanya bagi kami yang beraktifitas menggunakan sepeda motor,” kata Milyarni pengendara sepeda motor yang jatuh terpelanting di sekitar wisata pantai Bentar bersama anaknya.
Lebih lanjut Nyoman mengatakan, jalan penuh lubang dan bergelombang ini, terdapat di beberapa ruas sepanjang jalur pantura arah Probolinggo menuju Kabupaten Situbondo. Di Kecamatan Dringu, jalan berlubang ini ada di jalur Desa Tamansari atau barat tikungan Pantai Bentar. Kemudian di timur Pantai Bentar, Desa Curah Sawo, kondisi ini berlanjut hingga barat Jembatan Gending, Desa Pajurangan, Kecamatan Gending. Setelah itu, jalan berlubang ada di Desa Randupitu.
Terus ke arah timur, jalan rusah dan bergelombang, mulai terasa dari ruas Desa Klaseman hingga Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan. Sepanjang jalan yang berjarak sekitar 4 kilometer ini, rusak parah, terutama sisi utara.
Di wilayah Kota Kraksaan, jalan berlubang dan bergelombang ini dapat ditemui pengendara bermotor di jalan Panglima Sudirman, mulai dari timur Jembatan Kembar, Kelurahan Sidomukti hingga barat Diva Swalayan, Kelurahan Kraksaan Wetan. Untuk wilayah Kecamatan Paiton, jalan berlubang ini berada di ruas Desa Binor hingga Desa Sumberanyar.
“Kami berharap pemerintah segera memperbaikinya, bukan hanya sekadar tambal sulam aspal. Karena kondisi itu sangat membahayakan pengguna jalan, utamanya pengguna kendaraan roda dua. Apalagi kalau musim hujan seperti saat ini, jalan bergelombang itu sangat licin,” tambah Nyoman. [wap]

Tags: