Polri Perketat Pam Rekapitulasi Pilpres di Surabaya

brt318228694Surabaya, Bhirawa
Proses rekapitulasi perhitungan surat suara Pilpres 2014 di Jawa Timur, khususnya di Surabaya mendapat  pengamanan ketat oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur. Sebanyak 7.060 personel disiagakan di sejumlah titik di Surabaya.
“Ribuan personel kami siapkan guna mengamankan tahapan rekapitulasi perhitungan surat suara Pemilu. Kami fokuskan dan pertebal keamanan di Surabaya,” terang Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono saat meninjau PPK Sawahan, Minggu (13/7).
Menurut Unggung, pihaknya juga menyiapkan 1.116 personel guna memback up pengamanan yang dilakukan Polrestabes Surabaya. Nantinya, ribuan personel ini akan ditempatkan di sejumlah titik yang dinilai rawan dan berpotensi adanya aksi unjuk rasa saat rekapitulasi perhitungan surat suara dilakukan.
Lanjut unggung, adapun penempatan pasukan di Surabaya yakni di sekitar Kebun Binatang Surabaya, Bundaran Waru, dan kawasan sekitar Tugu Pahlawan Surabaya. “Personel yang kita sebar, nantinya mengamankan wilayah dan daerah yang menjadi tugas bagi mereka,” kata Unggung.
Unggung menambahkan, pengamanan akan difokuskan di KPU dan Bawaslu hingga rekapitulasi penghitungan surat suara di Jatim selesai. Pihaknya juga telah memerintahkan kepada Kapolrestabes dan jajaran untuk tetap mengamankan sejumlah tempat pasca pemungutan suara Pilpres. Diantarnya di PPS, PPK, KPU kota maupun provinsi.
“Pola pengamanan yang dilakukan untuk di PPK dijaga 10-15 personel selama 24 jam. Sedangkan di KPU ditempatkan 30 personel,” kata Unggung.
Unggung menegaskan, untuk pengamanan di KPU Provinsi akan diterjunkan dua kompi anggota Polda Jatim, masing-masing satu kompi personel Brimob dan satu kompi Personel Sabhara. “Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi saat rekapitulasi di KPU Provinsi,” ungkap Unggung.
Selain itu, masih kata Unggung, pihaknya juga akan menggelar patroli gabungan dalam skala besar untuk menciptakan keamanan, ketertiban dalam masyarakat tetap kondusif. Menurutnya, patroli yang dilakukannya melibatkan personel dari Polres dan Polsek jajaran Polda Jatim.
“Kami juga akan menggelar patroli skala besar, itu nanti gabungan. Antisipasi Kamtibmas agar kondusif,” tambahnya.
Kapolda juga menyampaikan, sejauh ini wilayah Jawa Timur tergolong aman dan kondusif, hanya saja saat detik-detik diselenggarakannya Pilpres ditemukan pelanggaran politik uang (money politic. Saat ini telah ditangani Bawaslu dan telah di laporkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur dan di proses oleh penegakan hukum terpadu (Gakkumdu) di Kejaksaan yang menangani kasus ini.
Lebih jauh Kapolda menerangkan, pada Selasa (8/7) Mohammad Soleh (45) relawan pasangan Capres dan Cawapres, kedapatan membagikan uang untuk warga Kecamatan Rejotangan, Tulungagung. Laporan tindakan politik uang atau yang biasa disebut money politic oleh Soleh, diterima Kejaksaan Tinggi (Kejati Jatim) Rabu (9/7).
Melalui Kejaksaan Negeri Tulungagung, Soleh akhirnya resmi dilaporkan ke Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) untuk selanjutnya diberkas ke Panwaslu dan Kejari setempat.
“Sejauh ini Alhamdulillah Jawa Timur aman. Hanya saja kemarin ditemukan praktik Politik uang, namun sudah diproses oleh Gakkumdu,” pungkas Kapolda Jatim. [bed]

Tags: