Pompa Air Gedung Siola Terbakar Pengunjung Kelabakan Cari Toilet

salah satu pengunjung gedung eks Siola kecelek lantaran air di toilet mati, Selasa (30/5) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Gedung eks Siola untuk kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Surabaya dikeluhkan pengunjung, Selasa (30/5) kemarin. Pasalnya, air yang mengaliri di setiap toilet gedung delapan lantai tersebut mati. Para pengunjung dan Pegawai Pemkot Surabaya pun kelabakan mencari toilet.
Pantauan Bhirawa , sekitar pukul 12.00 kemarin air toilet di setiap lantai masih terbuka lebar. Namun kondisi air yang keluar dari kran hanya sedikit. Setelah jam menunjukkan pukul 13.00, tiba-tiba pintu masuk toilet ditutup dengan papan mural oleh Tenaga Operasional. Para pengunjung pun kebingungan harus mencari toilet yang buka.
Selang beberapa menit, petugas menempelkan kertas bertuliskan ‘Mohon Maaf Pompa Air Rusak’ di papan bergambar mural tersebut. Hal tersebut membuat para pengunjung harus bertanya kepada penjaga toilet yang ada di lantai dasar.
“Sementara waktu memang pompa air mengalami kerusakan. Jadi, pengunjung bisa menggunakan toilet yang ada di gedung sebelah (ITC,red),” kata Tenaga Operasional yang berjaga di toilet lantai dasar, Ahmad Hilda saat ditemui, kemarin.
Menurut Hilda, ditutupnya toilet tersebut dikarenakan pompa air terbakar. Terbakarnya pompa air tersebut membuat seluruh saluran air mati di gedung eks Siola. “Sampai kapan air kembali lancar, kami sudah melaporkan untuk segera diperbaiki secepatnya,” pungkasnya.
Lantai dasar di gedung yang dulunya bernama White Laidlaw ini memang dijadikan sebagai layanan perizinan dan juga Museum Surabaya. Maklum jika para pengunjung kelabakan hendak mencari toilet. Seperti yang dikeluhkan Sukoyo warga Dukuh Setro ini, ia harus merogoh koceng setelah keluar dari toilet di dalam ITC.
“Kok bisa ya, toilet sampai ditutup karena airnya mati. Padahal ini juga banyak pengunjung di lantai dasar,” keluhnya.
Tidak hanya pengunjung saja, melainkan juga pegawai Pemkot Surabaya mengeluhkan hal yang sama. Ia harus turun dari lantai tiga ke lantai dasar untuk mencari toilet. “Ditambah lagi eskalator juga mati, duh,” celetuk salah satu pegawai Pemkot Surabaya yang mengenakan seragam coklat yang enggan menyebutkan namanya ini. (geh)

Tags: