Pondok Pesantren Berperan Jaga Keuntuhan NKRI

Bupati Pasuruan, HM Isryad Yusuf, Rois Suriah PCNU Bangil, KH Abdurrochim, Ketua PCNU Bangil, H Mohamad Shobri bersama Forkopimda saat mengikuti Istigasah Kubro di Stadion Pogar, Bangil, Kabupaten Pasuruan, Minggu (27/10).

Pasuruan, Bhirawa
Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Pasuruan mengikuti Istigasah Kubro di Stadion Pogar, Bangil, Kabupaten Pasuruan, Minggu (27/10). Istigotsah Kubro itu merupakan rangkaian Hari Santri Nasional 2019.
Rois Suriah PCNU Bangil, Pasuruan, KH Abdurrochim menyatakan pesan penting kepada para santri yang mengikuti Istigotsah Kubro. Yakni, keberadaan ponpes di seluruh Indonesia dan Kabupaten Pasuruan pada khususnya memiliki peran sangat penting dalam menjaga keutuhan NKRI. “Saat ini peran ponpes sangat vital. Yakni menjaga keutuhan NKRI,” ujar KH Abdurrochim.
Terdapat sejumlah fungsi utama ponpes, di antaranya adalah ponpes sebagai lembaga atau tempat belajar ilmu agama dan ilmu lainnya. “Sudah tidak terhitung lagi jumlah lembaga yang menyatakan diri sebagai tempat belajar ilmu-ilmu yang spesifik. Tapi, pondok pesantren telah menjadi tempat untuk memperoleh berbagai macam ilmu. Tidak hanya ilmu agama tapi juga ilmu-ilmu lainnya,” tandas KH Abdurrochim.
Selain itu, ponpes juga sebagai lembaga perjuangan. Sejarah sudah mencatat bahwa ponpes dan para santri di dalamnya telah berperan dalam proses merebut kemerdekaan Indonesia serta turut mempertahankan kemerdekaan itu hingga sekarang. “Benteng itu adalah NKRI, pondok pesantren dan para santrinya,” jelasnya.
Selanjutnya, ponpes sebagai lembaga pengabdian kepada masyarakat di bidang ekonomi, sosial dan budaya. Terlebih ia menjelaskan bahwa ponpes harus dapat memberikan manfaat dan pengaruh besar kepada masyarakat. “Termasuk dalam hal membangkitkan perekonomian masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Pasuruan, HM Isryad Yusuf menyatakan rangkaian Hari Santri Nasional 2019 oleh PCNU Bangil diapresiasi. Pasalnya, rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional sangat bermanfaat untuk masyarakat. “Kegiatan ini sangat positif untuk para santri. Kami juga menciptakan program Wak Muqidin (Wayahe Mbangun TPQ dan Madin).
Sebuah program yang manfaatnya akan dirasakan jangka panjang. Menjadikan pendidikan di ponpes sama dengan pendidikan reguler. Program Wak Muqidin merupakan pendidikan berbasis keluarga serta pendidikan karakter ini akan menciptakan kader-kader yang kelak bisa melanjutkan keinginan semua pihak,” kata HM Isryad Yusuf.[hil]

Tags: