Ponpes Darul Ulum Jombang Mulai Persiapkan Kedatangan Santri

Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang, Jumat (12/6). [arif yulianto]

Jombang, Bhirawa
Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang kini menyiapkan kedatangan para santri ke pesantren setelah beberapa bulan para santri mengikuti pembelajaran dari rumah di masa Pandemi Covid 19.
Pengasuh Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang, KH Zulfikar As’ad Umar (Gus Ufik) mengungkapkan, secara kelembagaan, pihaknya sudah mempersiapkan kedatangan santri kembali ke pesantren.
“Baik pengasuh, para kiai, Bu Nyai, serta para kepala sekolah sudah kami ajak membicarakan kesiapannya. Artinya kami betul – betul mempersiapkan dengan sebaik – baiknya, karena kami tahu sendiri Covid – 19 ini memang sebuah kenyataan yang harus dihadapi,” terang Gus Ufik, Jumat (12/06).
Jumlah seluruh santri di Pesantren Darul Ulum ini mencapai 11 ribu. Dari jumlah ini, ada beberapa yang berasal dari warga sekitar pesantren sejumlah sekitar 1.500 orang. Mereka pulang kampung, yang lainnya tinggal di seluruh asrama yang ada di Pondok Pesantren (Ponpes). Untuk menyambut kedatangan para santri ini, kata Gus Ufik, pihaknya sudah menyiapkan beberapa rencana.
“Untuk Plan A, In Sya Allah pada pertengahan Juli (2020) mulai ajaran baru, yang santri baru didahulukan secara bergelombang. Kemudian selama dua bulan, sambil melihat situasi, baru kemudian santri yang tingkat akhir,” tambah Gus Ufik.
Namun, lanjut Gus Ufik, pihaknya hingga kini masih belum bisa memastikan. Hanya saja, ketika orang tua para santri banyak yang menanyakan kapan pesantren mulai melakukan pembelajaran, maka pihaknya juga menyampaikan bahwa, pembelajaran akan dimulai pada pertengahan Juli 2020. ”Kita mulai pembelajaran di Darul Ulum,” tandas Gus Ufik.
Disinggung, apa syarat kedatangan bagi para santri ke pesantren, Gus Ufik menjawab, minimal mereka harus membawa surat keterangan sehat. Sementara untuk syarat harus terlebih dahulu mengikuti rapid test, pihaknya masih melihat situasi lebih lanjut.
“Kalau memang itu suatu keharusan, diperbolehkan mereka membawa surat rapid test itu, atau RS kami. Kami persiapkan juga. Karena kalau itu menjadi sebuah keharusan, kalau misalnya datang ke sini belum membawa (hasil) rapid test, berarti harus dirapid test di RS kami,” jelas Gus Ufik.
Sementara itu, Bupati Jombang yang juga merupakan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang, Hj Mundjidah Wahab mengatakan, pihaknya sudah memberikan himbauan kepada para pengasuh pesantren yang ada di Kabupaten Jombang agar santri sebelum kembali pesantren, agar menjalani rapid test di tempat (tinggalnya) masing-masing.
“Jadi datang itu sudah membawa hasil (tes) kesehatannya, jadi tidak menyulitkan. Karena jumlahnya kan besar,” jelas Bupati Jombang.
Selain itu, para santri juga dihimbau agar tidak menggunakan alat transportasi umum ketika kembali ke pesantren.
“Kalau bisa nanti dikoordinir per daerah. Kalau memang diantar orang tua (secara) pribadi, orang tuanya juga bawa (hasil) rapid test juga,” tandas Bupati Jombang. [rif]

Tags: