Ponpes JH Klarifikasi Isu soal Pesantren Dijual-Dolly Buka Kembali

Ust Nasih ketika mengklarifikasi berita tentang kembali bukanya lokalisasi Dolly, Senin (20/11). [andre/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Pengasuh Pondok Pesantren Jauharotul Hikmah (JH) Ustad Mokhammad Nasih melakukan klarifikasi tulisan yang akhir-akhir ini viral di media sosial terkait pemberitaan bahwa eks lokalisasi Dolly masih buka dan Ponpes Jauharotul Hikmah (JH) akan dijual.
Disampaikan Nasih, munculnya berita di media sosial ini diawali ketika ada beberapa orang yang mengaku berasal dari komunitas penulis. Mereka melakukan liputan di Ponpes Jauharotul Hikmah pada 10 November 2017.
Singkat cerita, lanjut Nasih, setelah melakukan liputan, muncul berita broadcast serta di media sosial yang menuliskan bahwa Ponpes Jauharotul Hikmah akan dijual. Parahnya lagi, dalam tulisan itu menyebutkan bahwa Dolly juga masih buka.
”Padahal kenyataannya sejak ditutup pada 2014 lalu, Dolly dan Jarak tidak ada aktivitas prostitusi dan hiburan malam. Lebih dari itu, Pemkot Surabaya sering melakukan operasi secara rutin di kawasan Dolly dan Jarak,” kata Nasih ketika ditemui di Pondok Pesantren Jauharotul Hikmah Jalan Putat Jaya 4B Timur No 4, Senin (20/11).
Selain itu, Nasih juga mengklarifikasi tulisan yang menyatakan bahwa Ponpes JH akan dijual. Dia menegaskan bahwa pesantren ini tidak dijual, melainkan ingin diperluas bangunannya karena sudah tidak cukup untuk menampung banyaknya santri.
”Bukan dijual tetapi lebih tepatnya membantu pembelian rumah yang ada di samping pesantren. Kami sudah membayar uang sebesar Rp 100 juta dan masih kurang Rp 200 juta lagi. Nah, untuk segera melunasi uang Rp 200 juta itu, bahasa saya menjual (wakaf amal saleh) yang dalam arti sesungguhnya mengajak masyarakat yang berkenan membantu untuk keberlangsungan pendidikan di Ponpes JH demi kebaikan dan kemajuan Islam,” terang Nasih.
Sementara Camat Sawahan Yunus sependapat dengan Ust Nasih. Dia menegaskan bahwa berita di media sosial yang mengatakan Dolly buka kembali, tidak benar.
Sejak Dolly ditutup, Pemkot Surabaya telah banyak memberikan pelatihan wirausaha dan usaha alih fungsi terhadap warga untuk mandiri dan kehidupan masyarakat saat ini jauh lebih tenang. “Kalaupun ada yang mau coba-coba langsung kita tindak,” tegas Yunus. [dre]

Tags: