Ponpes Mambaul Ma’arif Gunakan Protokol Kesehatan Sambut Kedatangan Santri

Penerapan protokol kesehatan new normal di Pesantren Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang menyambut kedatangam santri, Kamis pagi (01/07). [arif yulianto]

Jombang, Bhirawa
Protokol kesehatan new normal mulai dilaksanakan Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ma’arif, Denanyar Jombang selama proses pendidikan di pesantren. Termasuk dalam menyambut kedatangan santri disesuaikan dengan protokol kesehatan Covid 19.
Ketua Satgas Covid-19 Ponpes Mambaul Maarif, Abdurosyd mengatakan, ada beberapa protokol kesehatan yang harus dipatuhi oleh wali santri dan santri sebelum kembali ke Pesantren Mambaul Ma’arif, di antaranya mulai dari isolasi mandiri dan penentuan bekal yang dibawa.
“Santri sebelum datang, wajib 14 hari harus diisolasi sendiri dulu di rumah, kemudian mereka sebelum kembali ke pondok nanti mereka minta surat keterangan sehat dari rumah sakit, keterangan Rapid tes dan juga surat pernyataan dari orang tua,” kata dia, Kamis pagi (01/07).
Dia menambahkan, setelah santri sampai di pesantren, panitia akan melakukan sterilisasi terhadap barang bawaan dan sekaligus melakukan pengecekan kelengkapan yang dibawa oleh santri. Mereka juga disemprot disinfektan serta dilakukan pendataan.
“Kelengkapan-kelengkapan yang harus dibawa santri di antaranya, alat makan sendiri, vitamin dan matras sendiri. Kita tidak ingin mereka duduk campur dengan yang lainnya. Serta santri harus kembali menjalani karantina selama 14 hari di asrama masing-masing dan tidak diperkenankan untuk keluar,” tambah dia.
Masih menurutnya, saat ini santri yang datang yakni 150 orang santri putra dan putri sebagai pengurus, hal ini dimaksudkan agar para pengurus dapat mengerti dan memahami protokol new normal sebelum kedatangan para santri di Ponpes Mambaul Ma’arif.
“Nanti baru pada tanggal 11 Juli, gelombang pertama santri akan datang ke Ponpes Mambaul Ma’arif dengan total sekitar 500 hingga 700 santri, dan para pengurus dapat mensosialisasikan serta membiasakan diri dengan kehidupan new normal di pesantren,” tutupnya. [rif]

Tags: