Ponpes Nurul Islam Deklarasi Anti Terorisme

Ribuan santri mengikarkan Gerakan Anti Teror dan Radikalisme. [hasan amin/bhirawa]

Mojokerto, Bhirawa
Munculnya kembali aksi teror belakangan ini, sempat membuat aparat keamanan harus menyatakan Siaga 1. Menyikapi munculnya terror bom membuat Gerakan Anti Radikalisme dan Terorismepun terus bermunculan di pelosok tanah air, tidak terkecuali di Mojokerto.
Salah satunya Pondok Pesantren Nurul Islam Desa Jabon Tegal, Kec Pungging, Kab Mojokerto, Sabtu (19/5) lalu. Sedikitnya 1.300 santri dan para pengasuhnya mendeklarasikan Gerakan Anti Radikalisme dan Terorisme.
Di Ponpes ini, penolakan terhadap radikalisme dan terorisme dilakukan dalam bentuk pernyataan sikap berupa Deklarasi Anti Radikalisme, Terorisme dan Hoax oleh santriwan dan santriwati dipandu Pengasuh Ponpes Nurul Islam, Dr KH Ahmad Sidiq SE MM disaksikan Forpimka Pungging, Babinsa Koramil 0815/11 Pungging, Serka Arbah, juga Bhabinkamtibmas Desa Jabon Tegal, Bripka Andilala SH.
Pengasuh Ponpes Nurul Islam, Kiai Ahmad Sidiq mengatakan, Agama Islam memandang nilai kemanusiaan secara universal yang harus memuliakan semua umat. Berbelas kasihanlah kalian tebarkan cinta kasih kepada siapapun maka Allah akan melimpahkan kasih sayang kepada kita semua. ”Seorang Muslim yang baik yang mengaku sebagai umat Nabi Muhammad SAW adalah orang yang bermanfaat bagi kaum lainnya, menjadi selamat, aman, nyaman dan damai.
”Maka kita di sini menyampaikan keprihatinan yang amat sangat terkait kejadian terorisme di negara kita saat ini. Kita bertekad menolak dan mengecam tindakan terorisme, kita akan kumandangkan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah yang rahmatan lil alamin, sehingga menuju bangsa yang baldatun toyibatun warobun ghofur,” tandasnya.
Semoga Allah SWT meridhoi semuanya dan menjadikan semua umat selamat dari fitnah radikalisme, terorisme dan berita hoax. Semoga di Bulan Ramadan ini menjadi berkah bagi semua Umat Islam menjadi tenang dalam melaksanakan ibadah. [min]

Tags: