Poskamling Literasi Tingkatkan Minat Baca Warga

Poskamling tidak hanya sekedar tempat ronda. Tetapi Poskamling Literasi kini dimanfaat sebagai taman bacaan bagi anak-anak disekitar lingkungan.

(IKIP Budi Utomo Siap Jadi Pembina)
Kota Malang, Bhirawa
Keberadaan Poskamling cerdas peduli literasi yang merupakan swadaya warga, disambut baik kalangan akademiki.  IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, salah satu kampus yang siap memberikan pembinaan sekaligus pendampingan dari keberadaan Poskamplin cerdas tersebut.
Rektor IBU, Nurcholis Sunuyeko, kepada sejumlah wartawan, Minggu (7/5) kemarin  mengutarakan, IBU  mendukung penuh kegiatan tersebut. Nantinya, IBU akan mengirimkan mahasiswa, untuk  pengembangan Poskamling Literasi.
“Kami akan men-support, dengan mengirim mahasiswa  dan mahasiswa asing,  siap membina warga. Selain mengembangkan literasi, kami juga menyiapkan kepada warga sekitar untuk kursus bahasa asing,” tutur Nurchlis.
Ini lanjut Nurchlis, sangat  menarik, mengingat Kelurahan Pandanwangi merupakan jalur wisata menuju Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Bahasa asing sangat diperlukan dalam menyongsong Badan Otoritas Bromo Tengger Semeru.
“Makanya kita akan mendukung penuh. Apalagi kita juga mempunyai, sejumlah mahasiswa asing yang sedang belajar IBU, mereka tentunya akan senang mendapat kesempatan untuk mengajar masyarakat,”imbuh Nurcholis.
Sementara itu, Wali Kota Malang, H. Moch. Anton, mengatakan, kehadiran Poskamling  Literasi ini,  makin menguatkan pembangunan kampung tematik dan berkarakter yang digerakkan Pemkot Malang.
Menurut Wali Kota yang kerap disapa Abah Anton itu, pembangunan Kota Malang yang  dihadirkan selalu ditumpuhkan pada partisipasi dan keterlibatan  masyarakat untuk memberi corak pada lingkungannya masing masing.
“Tentu saya menyambut positif dan mengapresiasi atas kehadiran Poskamling  Literasi.  Lebih lebih ini tumbuh dari bawah,  ini menunjukkan bahwa predikat kota pendidikan untuk Kota Malang tidak hanya diukur dari banyaknya lembaga pendidikan, namun juga didasarkan pada nilai nilai pendidikan yang telah mengakar di masyarakat,”tutur Abah Anton. Apalagi lanjut dia, Poskamling Literasi ini, sebagai salah satu upaya untuk mendorong masyarakat sadar membaca. Jika sadar membaca ini tumbuh maka akan mencadi cerminab masyarakat yang maju. Lebih lanjut Abah menyampaikan, Poskamling Peduli Literasi, juga memperhatikan keberadaan Poskamling yang sering kali terabaikan fungsinya bahkan terkadang tidak  terawat.
“Padahal Poskamling merepresentasikan nilai nilai keguyuban.  Sementara kita tahu kota Malang adalah kota pendidikan, namun budaya literasi masih belum kuat.  Maka keberadaan Poskamling Peduli Literasi semoga mampu memberi dorongan, agar masyarakat menjadi gemar membaca,” ujar Abah Anton.
Keberadaan Poskamling Literasi, yang merupakan inspirasi Sutikno, warga RT 02 RW 01, Kelurahan Pandanwangi. Ia memanfaatkan Poskamling sebagai perpustakaan untuk mewujudkan budaya literasi warga sekitar.
Semangat Sutikno yang hanya lulus SD patut mendapat acungan jempol. Peria yang kesehariannya bekerja menjual dan mengantar air mineral galonan, ihklas menyisakan waktunya untuk membuat Poskampling Literasi .
Dia berharap, poskamling dikembalikan lagi pada fungsinya, sebagai pusat informasi warga sekaligus tempat berkumpul untuk bersosialisasi. Kedepannya, Poskamling bisa menjadi posko pengaduan warga termasuk pusat informasi bagi keamanan lingkungan, kesehatan masyarakat, pendidikan, kebencanaan, gangguan listrik, tempat belajar bagi warga.  Biasanya poskamling hanya buka malam hari saat jaga malam, sekarang dibuka 24 jam. Siang-sore untuk belajar dan taman baca anak-anak, malam untuk belajar warga, dan kepentingan lainnya.  Untuk belajarnya anak-anak dipandu oleh Sutikno langsung, sehingga buku bacaan anak-anak sesuai usia.
“Awalnya saya tidak tega melihat anak saya dan teman-temannya bermain di pinggir jalan sambil nunggu bis yg lewat dan berteriak-teriak om telolet om telolet. Selanjutnya di RT kami ada pos kamling, saya berinisiatif agar dimanfaatkan untuk taman baca, akhirnya saya bilang ke warga dan alhamdulillah mereka menyetujui,”tutur Sutikno menceritakan awal idenya.
Pihaknya berharap anak-anak kampung dilingkunganya bisa menjadi anak-anak yang pintar. Untuk mendukung fungsi poskamling cerdas, warga juga berinisiatif menggandeng akademisi agar turun ke kampung-kampung menerjunkan mahasiswanya supaya memberikan pendidikan kepada warga dan anak-anak. [mut]

Tags: