Poskestren Miftahul Ulum Lumajang Diharap Jadi Percontohan Wilayah Lain

Salah satu kegiatan Poskestren di Ponpes Miftahul Ulum, di Desa Banyuputih Kidul, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang. [dwi wismo wardhono]

Lumajang, Bhirawa
Dalam rangka meningkatkan kualitas Poskestren (Pos Kesehatan Pondok Pesantren) yang maju di ajang Lomba Poskestren Tingkat Provinsi Jawa Timur, dan kini tengah menjadi nominator empat besar terbaik Tingkat Provinsi tahun 2019, dan diwakili Pondok Pesantren Miftahul Ulum berlokasi di Desa Banyuputih Kidul, Kecamatan Jatiroto, diharapkan menjadi percontohan oleh Pondok Pesantren lain di seluruh wilayah Lumajang.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, dr Bayu Wibowo Ignasius ketika ditemui di ruang kerjanya Rabu (9/10) kemarin, Poskestren Kabupaten Lumajang yang diwakili Poskestren Ponpes Miftahul Ulum, dan kini masuk dan terpilih secara administratif peringkat ke empat besar tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2019, dan tinggal menunggu tunjau lapang untuk menilai kegiatan dan kualitas Poskestren, dari Kemenag, Dinkes dan LSM dari Provinsi Jawa Timur.
“Nanti Tim yang terdiri dari Kemenag, Dinkes dan LSM dari Provinsi Jawa Timur, tinjau lapang untuk menilai kegiatan dan kualitas Poskestren, besok (Kamis 10/10),” ujarnya.
Bayu Wibowo juga menjelaskan, Poskestren Ponpes Miftahul Ulum, merupakan cikal bakal Poskestren dan pertama kali berdiri di Kabupaten Lumajang pada bulan Desember 2006, yang diresmikan Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla, beserta Menteri Kesehatan Dr dr Siti Fadilah Supari, dan Gubernur Jawa Timur, Imam Utomo.
Secara umum, Poskestren itu, merupakan salah satu wujud upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) di lingkungan pondok pesantren, dengan prinsip dari, oleh dan untuk warga Pondok Pesantren yang mengutamakan pelayanan promotif dan preventif, tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif, yang nantinya akan disosialisasikan di lingkungan masyarakat sekitar pesantren tentang kesehatan masyarakat.
“Tujuan dari Poskestren adalah oleh dan untuk masyarakat pesantren, jadi pelayanan kesehatan bersifat pencegahan, pemeliharaan kesehatan, pengobatan sederhana oleh kader Poskestren, dan itu di bina oleh Dinkes Lumajang, melalui Puskesmas terdekat,” jelasnya.
Bayu juga menambahkan, pada penilaian nanti akan memilih siapa saja yang menjadi juara, untuk maju di perlombaan di tingkat Nasional, dan Dia optimis Poskestren Ponpes Miftahul Ulum dapat maju ke ajang perlombaan ditingkat Nasional karena Poskestren itu memang telah layak dan memenuhi persyaratan yang lengkap untuk standar Poskestren.
Seperti memiliki gedung sendiri yang terdiri dari beberapa ruang, antara lain Ruang kepala dan administrasi ruang periksa dan konsultasi,ruang dan peralatan medis lengkap, kamar mandi,gudang dan garasi ambulance, dan pengelolaan air bersih.
Pada akhir keterangannya, Bayu Wibowo juga menyampaikan, berbagai inovasi Poskestren yang ada, seperti Santri Jatim Sehat dan berkah (Sajadah) yang selaras dengan Program Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Tanaman Obat Santri (Tosan), penerapan aplikasi berbasis IT, Program KJKS atau Kartu Jaminan Kesehatan Santri, Program ini di buat bertujuan untuk menjamin biaya kesehatan santri, pengelolaan sampah, serta kewirausahaan bagi para santri. [dwi]

Tags: