Posko Desa Waspada Covid-19, Pantau Kedatangan Pemudik di Kabupaten Nganjuk

Petugas di Posko waspada Covid 19 Desa Lengkong Lor Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk melakukan pemeriksaan suhu kepada warga yang berasal dari luar desa.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Menangkal penyebaran virus corona atau covid 19 dilakukan secara masif di hampir seluruh lapisan masyarakat. Di tingkat pemerintahan desa, hingga posko mandiri yang didirikan oleh warga memantau kedatangan pemudik yang berpotensi menularkan virus.
“Monitoring dan melakukan sosialisasi pencegahan civid 19 tetap semangat kepada kades, lurah, anggota TNI, POLRI, dan relawan. Disiplin untuk melakukan pencegahan jangan jabat tangan dulu, pakai masker, jaga jarak 2 meter, cuci tangan dan tetap tinggal di rumah,” demikian kata Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi saat meninjau Posko Penanggulangan Covid 19 di Desa Babadan Kecamatan Patianrowo.
Seluruh elemen masyarakat, dikatakan Marhaen, memiliki kewajiban untuk memutus rantai penyebaran wabah corana dengan cara hidup bersih dan sehat. Selain itu juga memberikan himbauan kepada saudaranya untuk tidak mudik ke kampung. Perangkat Desa, Kader Posyandu, Karang taruna dan tokoh masyarakat bahu membahu melakukan pendataan warga yang bekerja atau berdomisili di wilayah zona merah yang saat ini diperkirakan akan mudik.
“Saya sangat apresiasi atas kepedulian masyarakat yang sangat tinggi untuk tetap terbebas dari penyebaran Covid-19. Sedangkan untuk warga perantau yang baru berkunjung dari daerah zona merah masuk sebagai orang dalam resiko (ODR). Ini dilakukan untuk antisipasi, agar mereka yang membawa virus tersebut dapat terdeteksi secara dini, dan memutus penyebarannya pada warga lainnya,” ujar Marhaen Djumadi.
Posko yang didirikan ditingkat desa dan kelurahan terdiri dari satu Posko utama yang berfungsi sebagai tempat pemeriksaan kesehatan dengan fasilitas dua ruang observasi dan dua ruang untuk isolasi, sedangkan dua Posko lainnya adalah Posko Pembantu yang berfungsi untuk mencatat atau mendata warga yang mudik.
Sementara itu hingga Senin (13/4) jumlah warga terkonfirmasi positif covid 19 di Kabupaten Nganjuk total 9 orang. Warga positif Corona ke-9, ASN yang bekerja di puskesmas Jombang. “Kami dari Gugus Tugas percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Nganjuk, menyampaikan bahwa ada penambahan satu kasus konfirmasi. Perlu kami sampaikan yang bersangkutan sehari-hari bekerja di salah satu puskesmas di wilayah Kabupaten Jombang,” terang Jubir Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Nganjuk, dr Hendriyanto melalui video conference.
Hendri menjelaskan pegawai Puskesmas di Kabupaten Jombang tersebut ber-KTP dengan alamat di Kecamatan Kertosono. “Sehubungan dengan yang bersangkutan ber-KTP, Kecamatan Kertosono, maka oleh provinsi dimasukkan sebagai dampak positif konfirmasi COVID-19 Nganjuk,” paparnya.
Hendri mengungkapkan, satu positif baru dari tenaga kesehatan itu dalam riwayatnya terpapar virus corona mengikuti pelatihan pembekalan calon Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di Asrama Haji Surabaya. Saat pulang dari acara tersebut, pasien mengalami gejala demam dan batuk. “Diduga terpapar pada waktu mengikuti pelatihan pembekalan calon TKHI di Surabaya. Setelah pulang dari diklat yang bersangkutan mulai menunjukkan tanda-tanda sakit dan setelah itu dilakukan perawatan di rumah sakit Jombang,” papar Hendri.
Data yang dihimpun Bhirawa, 9 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Nganjuk tersebar di 6 kecamatan, yaitu Baron 1 orang, Patianrowo 1 orang, Gondang 2 orang, Prambon 3 orang, Nganjuk 1 orang dan Kertosono 1 orang.(ris)

Tags: