Potensi Hujan Lebih Besar di Tahun 2021, Banjir dan Tanah Longsor Mengancam 

Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan

Kota Malang, Bhirawa
Potensi hujan di tahun 2021, cenderung lebih besar, dibanding tahun 2020. Karena itu bahaya banjir, dan tanah longsor mengancam di  seluruh wilayah di Jawa Timur. Perum Jasa Tirta I (PJT I) mengimbau  masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan, kepada sejumlah wartawan di Kota Malang, Jumat (11/12) mengatakan,  tahun 2021 lebih basah, atau curah hujan lebih tinggi. Masyarakat diminta  dapat lebih peduli pada lingkungan, tidak buang sampah di sungai. 

“Saat ini limbah yang terbuang di sungai Brantas mayoritas berasal dari rumah tangga, bangunan perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis atau biasa disebut limbah domestik, ini sangat berbahaya,”tutur Raymond.

Apalagi keberadaan limbah yang terbawa air hujan 5 tahun terakhir ini jumlahnya lebih besar dibanding dengan 10 tahun terakhir sebelumnya. Ini sangat mengancam sedimentasi di bendungan.

“Setiap hujan deras kami selalu mendapat kiriman sampah yang berdampak pada pendangkalan waduk. Kalau tidak segera dibersihkan sangat berbahaya,”tandasnya.

Di Akhir Tahun 2020 ini curah hujan di sepanjang Sungai Brantas  meningkat. Tahun lalu (2019) tingkat curah hujan mencapai

1.250 mm/tahun, dan tahun ini (2020) diperkirakan mencapai 1.450-1550 mm/tahun. Sedangkan di tahun 2021 nanti diperkirakan bisa mencapai lebih dari 1550 mm/tahun.

Ia menyampaikan, tanah longsor dan banjir menjadi ancaman bagi masyarakat disetiap musim penghujan, tetapi di tahun 2021 ini curah hujan  lebih tinggi.(mut)

Tags: