Potensi Wisata Alam Kabupaten Pacitan

Keindahan Goa Gong yang disebut-sebut memegang predikat sebagai wisata goa terindah se-Asia Tenggara memberikan berkah ekonomi bagi warga sekitar.

Keindahan Goa Gong yang disebut-sebut memegang predikat sebagai wisata goa terindah se-Asia Tenggara memberikan berkah ekonomi bagi warga sekitar.

Warga Sekitar Ikut Kecipratan Berkah dari Keindahan Goa Gong
Kabupaten Pacitan, Bhirawa
Goa Gong di Kabupaten Pacitan menyimpan keindahan stalaktit dan stalakmit  yang berumur ratusan tahun.  Goa yang memiliki kedalaman sepanjang 256 meter ini juga menjadi  tempat warga setempat untuk mengais rejeki tambahan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Goa Gong secara administratif berada di Dusun Pule Desa Bomo Kecamatan Punung, berjarak sekitar 37 km arah barat dari pusat Kota Pacitan. Objek wisata goa di Jawa Timur yang satu ini dikelilingi oleh pegunungan, sebelah utara adalah Gunung Manyar, sebelah selatan Gunung Karang Pulut, sebelah timur Gunung Gede, dan sebelah barat adalah Gunung Grugah. Keempat gunung ini adalah gunung non aktif.
Goa Gong selama ini menjadi  salah satu tempat wisata di Pacitan yang populer dan memegang predikat sebagai wisata goa terindah se-Asia Tenggara. Pesona Goa Gong Pacitan ini bersumber dari panorama indah stalaktit dan stalagmit yang dapat Anda temui tatkala menyusuri goa tersebut selama kurang lebih 2 jam.
Keindahan objek wisata alam ini juga membawa berkah bagi warga setempat. Karena banyak wisatawan baik lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Pacitan.
Setiap wisatawan berkunjung ke Goa Gong, beberapa warga setempat langsung menawarkan senter untuk melihat keindahan batu stalaktit dan stalakmit. Maklum meskipun ada penerangan di dalam goa, namun adanya senter dari warga setempat turut membantu untuk menyinari agar lebih hati-hati untuk berjalan menyusuri tangga dan bebatuan.
Salah satu warga yang mengais rejeki dari wisata alam ini, Samiyem (47) menceritakan, penyewaan senter yang dilakoninya bersama warga lainnya ini cukup membantu perekonomian keluarganya. Ia tergabung dalam kelompok baterai yang merupakan nama lain dari penyewaan senter.
“Ya lumayan penghasilannya, kalau jasa sewa senter Rp 5 ribu, biasanya untuk hari-hari biasa, kami bisa memperoleh penghasilan dari sewa senter sekitar Rp 30 ribu, ” katanya bersama warga lainnya yang menyewakan senter kepada Bhirawa belum lama ini.
Sedangkan suami Samiyem bekerja sebagai buruh bangunan juga petani yang kebetulan saat itu sedang bercocok tanam padi dan jagung. “Kalau saya ya bergantian dengan warga lain, paginya turut bercocok tanam lalu siangnya menyewakan senter,” katanya.
Dari 37 anggota kelompok baterai yang didirikan sekitar tiga tahun lalu itu masuk dalam Pokdarwis Suryo Panguripan. Selama ini mereka juga diberikan berbagai bekal pelatihan baik dari Disbudparpora Pacitan, maupun pelatihan dari Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta.
“Sebenarnya sudah ada pemberian bekal praktik berbahasa Inggris oleh Disbudparpora Pacitan, sayang sifatnya hanya sebentar. Padahal untuk fasih berbahasa Inggris itu diperlukan waktu lama. Kalau masuk ke Goa Gong, untuk memandu turis itu biasanya memang sudah ada guide sendiri,” akunya.
Begitu pula dengan Suratih (41) yang juga asli warga Desa Bomo Kecamatan Punung yang merupakan salah satu penjual baju di bedag stan yang berada di sepanjang jalan setapak  dari Goa Gong  ke parkiran kendaraan.
Ia mengaku, keuntungan dari berjualan baju cukup untuk memenuhi kebutuhannya di rumah, apalagi bisa membayar sekolah anak. “Lumayan, meskipun hari biasa terkesan sepi dibandingkan hari libur atau hari besar lainnya,” ungkapnya.
Bahkan hal itu juga diamini Ponirah (55 ) yang berjualan jajanan camilan. Jajanan yang dijualnya itu tidak semua merupakan hasil produksinya sendiri. “Tidak banyak ambil untung, namun lumayan untuk bertahan hidup sehari-hari. Tapi sejak akhir-akhir ini memang agak sepi,” ujarnya.
Harapan mereka objek wisata tersebut bisa dimanfaatkan untuk bisa mengais rejeki lebih banyak. Karena itu mereka berharap pemerintah terus mendorong dan mempromosikan Goa Gong agar tetap dikunjungi banyak wisatawan. Semakin banyak wisatawan yang berkunjung tentunya membawa kesejahteraan bagi mereka. [Rachmad Caesar]

Rate this article!
Tags: